Banjarmasin (ANTARA) - Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Kalimantan Selatan menggelar sosialisasi percepatan penurunan prevalensi stunting atau kekerdilan balita di Kota Banjarmasin.
Ketua AIMI Kalsel Ica Hasan Aman dalam siaran persnya di Banjarmasin, Selasa (2/8/2022) mengatakan sosialisasi tersebut dalam rangkaian perayaan Pekan Menyusui Sedunia Agustus tahun ini.
Pekan Menyusui Sedunia 2022 bertemakan "Baby Friendly Hospital Initiative & Whistle Blowing Strategy" (Inisiatif Rumah Sakit Ramah Bayi dan Strategi Meniup Peluit), lanjut putri almarhum H Gusti Hasan Aman (mantan Gubernur Kalsel) tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Dr. M. Ramadhan ME, AK, CA saat membuka sosialisasi tersebut menyebutkan angka stunting di kota berjuluk "Seribu Sungai" itu mencapai 28 persen.
"Kita berharap angka tersebut turun sampai dengan angka 14 persen," katanya.
Ica mengharapkan pula, momentum Pekan Menyusui Sedunia 2022 dapat meningkatkan peran keluarga untuk mendukung keberhasilan proses ibu menyusui.
Selaku keynote speaker Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarmasin Dr. dr. Hj. Siti Wasilah M.Si Med dalam paparan menekankan pentingnya inisiasi menyusu dini dalam pencegahan stunting.
Sosialisasi tersebut menghadirkan dua narasumber, yaitu dr. Utami Roesli Sp.A, IBCL,FABM dan Varinia Pura Damaiyanti S.Sos M.Si.
Dalam pemaparannya Utami menyerukan perlunya penerapan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) pada fasilitas kesehatan.
Begitu pula narasumber lain, Varinia menyatakan betapa pentingnya keberanian dan komitmen dalam menerapkan whistle blowing untuk melindungi hak-hak ibu dan anak dalam proses menyusui.
Hadir pada kegiatan sosialisasi yang berlangsung 1 Agustus 2022 itu perwakilan RSUD, RS swasta,Ikatan Bidan Indonesia,dan tenaga kesehatan puskesmas wilayah Kota Banjarmasin.
Kegiatan sosialisasi tersebut bekerjasama dengan Dinkes Banjarmasin dan Tim Penggerak PKK setempat, demikian Ica.