Amuntai (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten HSU Jumadi akan memprioritaskan pembenahan tenaga kependidikan di Lembaga Pendidikan Usia Dini atau PAUD.
Perkembangan teknologi komunikasi ia dikhawatirkan mengganggu proses pembelaharan jika tidak dipergunakan secara bijak.
"Sering saya jumpai, guru PAUD sambil main handpone saat mengajar," ujar Jumadi di Amuntai, Kamis
Jumadi meminta agar saat jam mengajar guru PAUD fokus mengajar bukannya bersosialita di media sosial.
Ia menyadari dunia berubah begitu cepat akibat kemajuan ilmu dan teknologi yang secara pasti turut berimbas pada sektor pendidikan. Namun jajaran pendidikan harus pandai dan bijak dalam memanfaatkan kemajuan IPTEK untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Ia mengatakan, akan mulai membenahi sektor pendidikan dimulai dari lembaga PAUD yang ia nilai saat penting bagi membentuk karakter, minat dan bakat anak sebagai landasan membentuk generasi emas Indonesia.
"Nanti kita akan melakukan sidak ke sekolah PAUD, bukan untuk mempersulit tapi memperbaiki kualitas pengajaran," tegasnya.
Salah satu yang ia akan benahi di lembaga Taman Anak-Anak dan PAUD terkait kebijakan penghentian pengangkatan tenaga honorer. Dinas Pendidikan ingin memastikan kesejahteraan tenaga guru negeri dan honorer tidak terdampak signifikan akibat adanya regulasi tersebut.
Ketua IGTKI PGRI Kalsel Noor Lailawari pada Peringatan HUT ke 72 IGTKI di Amuntai belum lama ini juga melihat perkembangan kemajuan IPTEK yang harus disikapi secara bijak oleh para guru dan tenaga pendidik PAUD.
"Sebagai tenaga pendidik PAUD kita harus
memastikan apa yang dipelajari anak didik saat ini dapat memenuhi kebutuhannya dimasa depan," katanya.
Laila berharap para guru PAUD memanfaatkan kemajuan IPTEK secara baik dalam proses pembelajaran agar kualitas pendidikan di PAUD semakin meningkat.