Kotabaru, Kalsel (ANTARA) - Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Yani Helmi mengaku banyak memetik hikmah dari pelaksanaan wawasan kebangsaan (Wasbang) di Kotabaru atau kabupaten paling timur provinsinya tersebut.
Pengakuan tersebut usai melaksanakan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang di Desa Sigam (lebih kurang 300 kilometer timur/tenggara Banjarmasin), Kecamatan Pulau Laut Sigam, Selasa (24/5) siang.
Ia menginginkan, generasi milenial "Bumi Sa-ijaan" Kotabaru turut serta mengimplementasikan Ideologi Pancasila sebagai landasan berbangsa dan bernegara.
"Alhamdulillah, pelaksanaan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang berjalan lancar, sangat majemuk sekali dan banyak hal yang bisa diambil dari kegiatan tersebut terutama dalam rangka mengantisipasi adanya ketegangan, perpecahan hingga peperangan," ujarnya.
Selain itu, menumbuhkan sikap toleransi kepada sesama umat beragama," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) tersebut.
Menurut dia, wawasan kebangsaan merupakan kekuatan dalam menumbuhkan sikap integritas bela negara dengan tidak mudah terhasut paham radikalisme.
"Tentu kita menyadari bahwa mereka (generasi muda) adalah calon penerus bangsa yang membangun negara ini. Bahkan, akan menjadi pemimpin daerah nantinya," harap Wakil Ketua Fraksi Golkar tersebut.
Untuk memupuk rasa cinta tanah air, lanjut Yani Helmi, empat pilar Wasbang yaitu Ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika harus dipahami secara cermat dan baik asal hal tersebut tidak keluar dari konteks yang dia maksudkan.
"Maka dari itu, materi yang disampaikan benar-benar dipahami, sehingga, paham radikalisme dapat dicegah apalagi perkembangan dunia digital sudah semakin meluas artinya perlu disaring benar-benar agar tidak mudah terpengaruh," jelasnya.
Dari konsep bela negara, dia mencontohkan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar bisa menjadi generasi penerus bangsa, salah satunya tidak mudah terintimidasi serta terprovokasi yang terbukti dapat mengancam negara.
"Jelas sekali, materi yang disampaikan. Dari seluruh rangkaian tadi tujuan utama Wasbang menumbuh kembangkan sikap cinta tanah air dan menangkal radikalisme," tegas Paman Yani (sapaan akrabnya).
Kegiatan yang mayoritas tidak hanya dihadiri masyarakat Desa Sigam itu, ternyata juga mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel ini. Karena acara tersebut diikuti sejumlah peserta didik yang berinisiatif hadir di lokasi.
"Justru tidak hanya masyarakat saja mendapatkan materi Wasbang, peserta didik pun berhak dan ini sebagai pembelajaran atau wawasan mereka agar ke depan mampu memperkuat ideologi NKRI," ucapnya.
Harapan yang dia inginkan saat ini agar kaum milenial Kotabaru yang merupakan satu kesatuan daerah di Provinsi Kalsel dapat mengaplikasikan serta memupuk kebersamaan agar tetap memiliki tolerasi antarumat beragama.
"Tidak hanya itu, cinta akan budaya kita sendiri dan menghargai bahasa mana pun di Indonesia itu sebagai bentuk bukti nyata terhadap toleransi agar memperkokoh satu kesatuan di negara ini," lanjut laki-laki kelahiran Banjarmasin Tahun 1975 tersebut.
Sebagai wakil rakyat DPRD Kalsel, dia menekankan, agar nilai-nilai yang terkandung dalam landasan Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 dapat terserap baik supaya kekokohan idealisme diri terhadap cinta negara mampu tercipta kuat.
"Saya berharap generasi muda lebih mengerti lagi bagaimana cara kita menjaga NKRI supaya jangan terpecah belah. Nah, itu saja keinginan kami di DPRD Kalsel," ucapnya.
Sementara itu, Kabid PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Fahruddin, saat diundang dalam acara Sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wasbang tersebut turut mengapresiasi karena dapat menumbuhkan sikap bela negara serta memupuk tinggi toleransi.
"Kami berterima kasih sekali. Karena ini masih diperlukan oleh peserta didik dalam mengemban pendidikan. Terutama, materi ideologi Pancasila dan wawasan Kebangsaan sangat dibutuhkan tidak hanya sekolah tetapi masyarakat juga perlu memahami ini agar ke depan negara ini aman dari ancaman radikalisme," paparnya.
Di lokasi yang sama, Kepala SMA Negeri 1 Kotabaru Umar Dani, menyebut, paham radikalisme di kalangan generasi muda cukup rentan terprovokasi, bahkan dengan keberadaan teknologi gadget mampu mempengaruhi daya dan pola pikir mereka untuk melakukan sesuatu yang melanggar hukum.
"Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini tentu akan memberikan wawasan serta bekal yang lebih kepada generasi muda terutama peserta didik kami. Sekarang ini banyak beredar paham radikalisme. Tentu, edukasi yang diberikan setidaknya mampu menekan ancaman tersebut," ucapnya.