Banjarmasin (ANTARA) - Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) dorong/motivasi warga masyarakat setempat terutama kaum perempuan menjadikan gulma bernilai ekonomi.
"Sebagai contoh "purun tikus" (Eleocharis dulcis) - salah satu tumbuh air dan merupakan gulma persawahan kami produk menjadi barang dagangan bernilai ekonomi," ujarnya saat podcast/bapanderan santai di Kantor Antara Kalsel - Jalan Brigjen TNI H Hasan Basri Banjarmasin, Jumat (20/5/22).
"Srikandi" Partai Golkar yang hingga saat ini satu-satunya Bupati dari kaum perempuan di Kalsel atau provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota itu memperlihatkan contoh gulma purun tikus yang diolah menjadi barang bernilai ekonomi.
Produk dengan bahan baku dari gulma purun tikus itu antara lain berupa tas tangan yang cukup menarik dan bernilai ekonomi tersebut, yang pemasaran atau promosinya melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekeranasda) setempat.
"Kami bukan mengolah purun tikus menjadi mata dagangan bernilai ekonomi, tetapi tumbuhan air dan lainnya yang selama ini belum termanfaatkan maksimal. Padahal memiliki potensi dalam rangka menunjang ekonomi kerakyatan atau pedesaan," tuturnya.
"Misalnya Enceng Gondok (tanaman ilung dan purun biasa/purun danau (sejenis mandong) atau Lepironia articulata
sejenis rumput anggota suku teki-tekian (Cyperaceae), yang walau berupa gulma kalau diolah bisa menjadi bernilai ekonomi, dan akan sangat membantu pendapatan serta kesejahteraan keluarga," demikian Noomiliyani.
Oleh karena bisa bernilai ekonomi, Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Batola kini sedang mencoba mengembangkan purun tikus tersebut pada kawasan tertentu sehingga tidak menjadi gulma bagi tanaman padi dan lainnya.
Sementara ini potensi purun tikus untuk wilayah pertanian pasang surat Batola antara lain terdapat di Kecamatan Belawang - Desa Parimata dan Desa Bambangin.
Bupati Batola Kalsel dorong warga jadikan gulma bernilai ekonomi
Jumat, 20 Mei 2022 15:56 WIB