Amuntai (ANTARA) - Pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIb Amuntai mengkhawatirkan Penyakit HIV/AIDS dan Hepatitis C menular di kalangan warga binaan
"Lembaga pemasyarakatan termasuk tempat yang rentan dengan penularan virus itu," ujar petugas kesehatan Lapas kelas IIb Amuntai. Nina Noviyanti, Jum'at.
Mengantisipasi hal itu dilakukan pengawasan, sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan (skrining) kepada warga binaan dan tahanan.
Skrining dilakukan melalui pengambilan sampel darah dari warga binaan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Sungai Malang.
Nina mengatakan, upaya antisipasi tidak cukup hanya skrining, pihaknya juga melakukan pengawasan dengan cara pemeriksaan secara rutin dan berkala kepada warga binaan.
"Bila hasil pemeriksaan ada warga binaan yang positif, pihaknya akan lakukan penanganan khusus, menyiapkan petugas pendamping dan menempatkannya di ruang isolasi khusus," terangnya
Tim Medis di klinik melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan pemeriksaan ulang dengan variabel yang lebih lengkap untuk memastikan kebenaran hasil tes cepat.
Ia berharap, bahwa penyebaran Virus HIV dan Hepatitis C di dalam Lapas dapat teridentifikasi sehingga penyebarannya dapat diketahui dan terpantau.
"Bila memang ada yang positif kita akan kerjasama dengan pihak dinas terkait, bahkan bila perlu kita akan suplai obat dari luar sehingga resiko menular penyakit tidak berdampak ke napi lainya," katanya.
Selain pemeriksaan, pihak Lapas Kelas IIB Amuntai juga melakukan sosialisasi kepada wargabinaan, sehingga apabila ditemukan ada indikasi HIV/AIDS dan Hepatitis C untuk segera dilakukan penanganan lebih lanjut.
Adapun hasil skrining kesehatan terhadap 150 orang warga binaan dalam pekan terakhir ini semuanya non-reaktif (negatif) diharapkan warga binaan juga tetap mentaati Protokol Kesehatan dalam memutus penyebaran COVID-19.