"Kita sangat mendukung pembangunan RS ini, sehingga harapan kita pembangunannya tidak menemui masalah, jadi jangan sampai molor," ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Sri Nurnaningsih, saat mengunjungi pembangunan RS milik Pemkot Banjarmasin itu, Rabu.
Bersama anggota komisi IV lainnya, politisi Partai Demokrat itu, banyak meminta penjelasan terkait proses pembangunnya yakni, dengan Dinas Cipta Karya dan Perumahan, Dinas Kesehatan, dan pihak kontraktor pembangunan PT Adhi Karya.
"Terus terang, kami sejak melakukan pembahasan pembangunan RS ini, tidak pernah sama sekali mengunjunginnya, kita ingin memastikan pembangunannya lancar," ucapnya.
Dia mengakui, proses pembangunan RS ini memang bukan ranah komisinya untuk mengawasi, karena Dinas Cipta Karya dan Perumahan yang pemegang tanggungjawab pengerjaannya bermitra kerja dengan komisi III.
"Tapi masalah kesehatan bermitra dengan komisi kita, yang bagiannya membahas pembangunan rumah sakit ini pada awalnya, jadi penting pula pihaknya mengetahui sampai di mana sudah pengerjaannya," kata Sri.
Sebab, ucap dia, pembangunan RS ini terbilang belum kelihatan betul bentuknya, hingga kekhawatiran pihaknya penyelesaiannya tepat waktu wajar adanya.
"Tapi kita sudah mendapatkan jaminan bahwa pembangunannya akan selesai tepat waktu, kometmen ini yang penting agar secepatnya Pemkot punya RS sendiri, hingga bisa memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakatnya," tutur Sri.
Kepala Dinas Cipta Karya dan Perumahan Kota Banjarmasin A Fanani Syaifuddin menyatakan, bahwa pembangunan RS ini sudah berjalan sekitar 43 persen, bagian fisik bangunan yang tersisa belum dikerjakan dapat dilakukan dengan cepat.
"Sebab dalam waktu satu bulan satu minggu ini saja sudah sampai lantai tiga dapat dibangun, artinya waktu sekitar satu bulan setengah ini dipastikan bisa selesai semuanya," ujarnya.
Sebab, terang dia, bagian bangunan yang memakan waktu pembangunannya hanya pada pembangunan pondasi, selanjutnya ini bagian badan bangunan bisa dilakukan dengan cepat sebagaimana yang terlihat saat ini.
"Sebab anggaran tahun ini yang sekitar Rp36 miliar lebih hanya membangun fisik sebanyak tiga lantai, proses penyempurnaan selanjutnya pada anggaran tahun depan," ucapnya.
Menurut dia, anggaran yang diajukan untuk penyempurnaan pembangunan poli klinik RS Sultan Suriansyah ini diajukan sebesar Rp40 miliar pada APBD 2016, ini diperuntukkan bagi pengadaan berbagai fasilitasnya, salah satunya lift.
"Memang pembangunan RS ini diperlukan dana besar, termasuk nantinya membangun gedung rawat inap sepuluh lantai, gedung IGD, dan lain-lainnya yang totalnya mencapai angarannya mencapai Rp240 miliar," ungkapnya.
Sehingga, kata dia, perhatian pemerintah provinsi terhadap pembangunan RS ini sesuai target bisa beroprasi pada 2018 akan datang sangat diharapkan, demikian pula pemerintah pusat.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Supriani mengatakan, pihaknya pun sudah mulai melakukan penyiapan Sember Daya Manusia (SDM) pengelola RS ini nantinya, bahkan sudah mengajukan permohonannya kepihak Badan Kepegawaian daerah (BKD).
"Kita perkirakan, SDM yang akan mengelola RS ini berjumlah 300 sampai 400 orang, kita berkometmen menjadi RS dengan pelayanan terbaik di ibu kota provinsi ini," ujarnya.