Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup menguat seiring makin terkendalinya pandemi COVID-19 di Tanah Air.
Rupiah ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.208 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.223 per dolar AS.
"US Dollar memang melemah terhadap semua counter kecuali yen Jepang. Selain itu juga menurunnya kasus COVID-19 yang signifikan di Indonesia memicu harapan pembukaan ekonomi secara penuh," kata analis DC Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Baca juga: Rupiah Senin menguat 8 poin
Kementerian Tenaga Kerja AS melaporkan data penggajian non pertanian atau Non Farm Payrolls (NFP) naik sebanyak 194.000 pekerjaan pada periode September, jauh di bawah estimasi sebanyak 500.000 pekerjaan.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Minggu (11/10) kemarin mencapai 894 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,23 juta kasus.
Jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 39 kasus sehingga totalnya mencapai 142.651 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 1.584 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,06 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 24.430 kasus.
Baca juga: Rupiah menguat
Untuk vaksinasi, jumlah penduduk yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 100,06 juta orang dan vaksin dosis kedua 57,41 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.215 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.203 per dolar AS hingga Rp14.218 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menguat ke posisi Rp14.210 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.225 per dolar AS.