Paringin (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Balangan memperketat protokol kesehatan (Prokes) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro dalam mengantisipasi adanya ledakan COVID-19.
"Menyusul adanya ledakan kasus COVID-19 di provinsi tetangga kita yakni di Provinsi Kaltim dan Kalteng, maka kita harus menyiapkan fasilitas-fasilitasnya. Kemudian, langkah selanjutnya adalah memperketat protokol kesehatan dan PPKM berbasis mikro," ucap Bupati Balangan Abdul Hadi usai melakukan rapat koordinasi Satgas COVID-19 di Paringin, Kamis.
Abdul Hadi juga mengingatkan kepada warga masyarakat Balangan, dengan masa pandemi COVID-19 yang panjang dan kebosanan yang telah kita rasakan, jangan sampai membuat kita kendor dalam melaksanakan protokol kesehatan dimana pun kita berada.
Dia melanjutkan, tadi sudah diberikan arahan dan penjelasan oleh Kapolres dan Kajari bahwa kita tidak boleh lengah dalam melaksanakan protokol kesehatan, karena kita tidak tau apakah akan terjadi ledakan COVID-19 juga di daerah kita.
Kemudian, ucapnya, terkait dengan rasa khawatir para kepala desa dalam menggunakan dana desa, tadi sudah dijelaskan juga bahwa sepanjang dana desa itu digunakan untuk kepentingan penanganan COVID-19, tidak mungkin dari kejaksaan atau kepolisian menyelisik masalah itu.
"Pesan Kapolres dan Kajari, para kepala desa jangan sampai ragu dalam menggunakan dana desa untuk menangani masalah COVID-19, karena kalau sampai ragu PPKM tidak akan jalan, karena tidak ada serapan dana desa yang refocusing sebanyak 80% itu," ucap Abdul Hadi.
Selain itu, mengenai masalah pengaktifan kembali tempat karantina, kita hanya melakukan antisipasi saja sebab dana refocusing telah kita anggarkan ke sana. Karena beberapa waktu lalu kita tidak bisa mengaktifan tempat karantina karena ketiadaan dana. Sekarang dengan adanya refocusing, telah kita anggarkan dan tidak ada alasan lagi untuk tidak mengaktifan itu sebagai antisipasi ledakan COVID-19.
Sementara mengenai vaksin yang sudah habis, artinya tenaga kesehatan kita bekerja dengan maksimal tanpa adanya vaksin yang masih tersisa. Maka dari itu, kami sangat berterimakasih kepada tenaga kesehatan khususnya kepada Dinkes Balangan, karena kinerja mereka memang sangat luar biasa.
Terakhir, dia menjelaskan, mengenai pelajaran tatap muka (PTM), salah satu syaratnya adalah tenaga pengajar dan tenaga pendidik harus sudah divaksin, dan alhamdulillah vaksinasi kepada mereka sesuai harapan sebagaimana jadwal yang dilakukan Disdik Kabupaten Balangan.
"Semoga kita jangan sampai masuk ke zona oren atau merah. Kalau zona kuning bisa kita pertahankan, maka insyaAllah akan kita laksanakan pelajaran tatap muka sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yakni 12 Juli 2021 mendatang, tetapi harus dengan Prokes yang ketat," jelas Abdul Hadi.