Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Puncak musim panen beras di Kalimantan Selatan di perkirakan mundur di bulan Maret atau April, namun stok beras dipastikan aman hingga 4 bulan ke depan.
"Keterlambatan musim tanam dan kondisi alam mengakibatkan mundurnya panen petani," kata Kepala Bank Indonesia Harymurthy Gunawan.
Isu kekosongan dan melonjaknya harga beras di tingkat nasional di pastikan hanya berpengaruh sedikit di Kalimantan Selatan, namun Tim Pengendali Inflasi Daerah Kalsel melakukan beberapa beberapa antisipasi pengendalian harga beras.
Langkah-langkah tersebut, di antaranya operasi pasar beras kualitas medium, percepatan penyaluran raskin dan mendatangkan beras kualitas premium.
Langkah-langkah tersebut, di antaranya operasi pasar beras kualitas medium, percepatan penyaluran raskin dan mendatangkan beras kualitas premium.
Inflasi beras bulan februari di Kalsel tercatat 0,56 persen, sementara nasional 2,80 persen. Dimana hal tersebut diakibatkan kekosongan raskin di bulan November dan Desember 2014.
Selain itu juga kondisi alam (banjir) di beberapa daerah sehingga mengakibatkan puncak panen mengalami kemunduran.
Seperti banjir di sentra produksi beras Kalsel di Kabupaten Tanah Laut dan Banjar.
Selain itu juga kondisi alam (banjir) di beberapa daerah sehingga mengakibatkan puncak panen mengalami kemunduran.
Seperti banjir di sentra produksi beras Kalsel di Kabupaten Tanah Laut dan Banjar.
Raskin Kalsel sendiri memiliki stok selama 4 bulan ke depan sehingga di pastikan aman untuk memenuhi program pemerintah tersebut. Dimana di Kalsel disalurkan raskin sebanyak 2500 ton per bulan.