Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) berkomitmen terus memberikan jaminan keamanan bagi para pekerja migran Indonesia (PMI) yang berangkat secara legal.
"Kami terus berupaya membantu pekerja migran Indonesia agar dapat bekerja secara aman dan nyaman," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani saat berkunjung di Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang 1, Sabtu.
Salah satu cara yang dilakukan BP2MI adalah sosialisasi dan edukasi terhadap PMI yang akan berangkat ke luar negeri.
Ia mengungkapkan ada beberapa kasus PMI yang dieksploitasi dan yang bersangkutan tidak mendapatkan hak-haknya secara layak.
Menurut dia, sosialisasi dan edukasi terhadap PMI bukan hanya menjadi tugas dari pemerintah pusat saja, melainkan jajaran dari tingkat provinsi hingga desa juga harus aktif.
"Pelindungan kepada PMI menjadi tanggung jawab semua pihak dan butuh kerja bersama antara pusat dan daerah. Ini menjadi kunci untuk menghindarkan PMI dari ekploitasi sehingga butuh sinergi dan kolaborasi bersama berbagai pihak," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, PMI harus diberi orientasi pasar kerja secara tepat agar mendapat pekerjaan layak dengan gaji yang besar.
"Kami bantu berikan orientasi yang pas seperti di Taiwan, Hongkong, Korea, Jepang. Di negara-negara tersebut standar gajinya besar dan jaminan keamanan PMI ada, tidak seperti di Timur Tengah atau Malaysia," katanya.
Selain itu, Benny juga meminta negara hadir bagi calon PMI dengan memberikan pendidikan dan pelatihan yang difasilitasi negara, termasuk akses "job order".
"Tentunya hal ini akan sangat membantu calon PMI dalam hal biaya diklat dan kita awasi bersama, kita dorong bersama agar semua PMI yang bekerja di luar negeri dapat sukses," ujarnya.