Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan mulai mengoperasikan pabrik pengolahan sampah plastik yang dikelola kelompok usaha Sumber Plastik Jaya di Kelurahan Pembataan Kecamatan Murung Pudak.
Pengoperasian pabrik pengolahan plastik dengan kapasitas 2 ton per hari ini diresmikan oleh Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani di Tanjung, Rabu disaksikan Kepala Bapedalda, Kadis Tata Kota dan Kebersihan serta perwakilan PT Adaro Indonesia.
"Kehadiran pabrik pengolahan sampah di wilayah Pembataan ini sangat mendukung program pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah mengingat masyarakat saat ini kurang menyadari kalau sampah pun bisa menjadi sumber pendapatan," jelas Anang.
Pabrik yang dibangun secara swadaya oleh warga Kelurahan Pembataan selain memberi lapangan pekerjaan bagi warga sekitar juga menjadi sumber pendapatan tambahan bagi para pengumpul sampah khususnya jenis plastik karena digunakan sebagai bahan baku pabrik ini.
Dalam sambutannya Anang pun meminta DPD KNPI Tabalong yang selama ini membina kelompok usaha Sumber Plastik Jaya bisa membentuk sebuah koperasi pemuda sehingga bisa dikelola lebih profesional lagi.
"Mengelola pabrik pengolahan sampah plastik termasuk bisnis jadi KNPI sebagai organisasi kepemudaan seharusnya membentuk koperasi agar ke depan bisa mengelola secara profesional dan pemerintah daerah juga bisa membantu permodalan agar usahanya bisa berkembang," ungkap Anang lagi.
Ketua DPD KNPI Tabalong, Renaldi mengatakan selama ini organisasi yang dipimpinnya hanya sebatas memfasilitasi terbentuknya kelompok usaha pengolahan sampah plastik dengan tujuan membuka lapangan kerja serta memanfaatkan limbah plastik yang ada di Tabalong.
"Usaha ini bisa menampung sekitar 30 pekerja karena itu melalui swadaya pengusaha lokal akhirnya pabrik pengolahan sampah bisa terwujud dan harapannya bisa membantu mengurangi volume sampah khususnya jenis plastik di Tabalong," jelas Renaldi.
Usaha pengolahan sampah plastik ini memanfaatkan bahan baku plastik seperti botol minuman dalam kemasan yang diolah menjadi pasir plastik dengan ukuran sedang kemudian dipasarkan ke pabrik plastik di Surabaya untuk dijadikan bijih plastik dengan ukuran lebih kecil.
"Pasir plastik yang berupa potongan kecil-kecil kita pasarkan ke Surabaya dengan harga sekitar Rp6.000 sampai Rp11.000 per kilogramnya untuk selanjutnya diolah lagi menjadi biji plastik yang kemudian diekspor," jelas Surya selaku pemodal pabrik pengolahan sampah plastik.
Sementara itu perwakilan PT Adaro Indonesia, Fajerianoor mengatakan melalui program corporate social responsibility (CSR) akan mengucurkan bantuan permodalan bagi usaha pengolahan sampah plastik ini sebesar Rp100 juta.