Surabaya (ANTARA) - Satu persatu lampu di lingkungan Pusat Perbelanjaan Grand City Surabaya dinyalakan bersamaan dengan turunnya senja, Rabu (18/11).
Perlahan sore berganti malam saat mobil-mobil berdatangan ke ruang terbuka di halaman pusat perbelanjaan yang berlokasi di pusat Kota Surabaya itu.
Tak lama kemudian, halaman Grand City Mall yang berkapasitas 120 mobil terlihat penuh oleh pengunjung.
Malam itu, adalah pembukaan "Drive-in Theater" atau nonton bioskop dari dalam mobil yang diselenggarakan oleh Official Drive-in Senja.
Tepat pukul 19.00 WIB pemutaran film layar lebar "Drive-in Theater" dimulai.
Para pengunjung tampak menikmati dari dalam mobil masing-masing.
"Saya sudah sejak bulan Maret tidak pernah nonton bioskop dampak dari pandemi virus corona atau COVID-19," ujar Jacquelyn Chandra, salah satu pengunjung, saat dikonfirmasi di lokasi pemutaran "Drive-in Theater" Grand City Mall Surabaya.
Dara cantik yang menginjak usia remaja ini terlihat sangat menikmati suasana nonton film layar lebar dari dalam mobil bersama tiga teman sebayanya.
Dia mengaku merindukan nonton bioskop yang selama delapan bulan terakhir terpaksa ditiadakan demi pencegahan penyebaran COVID-19.
"Inovatif banget ada 'Drive-in Theater' di Surabaya dan saya bersama teman-teman memang sudah lama ingin nonton bioskop," ucapnya.
Drive-in Senja
Official Drive-in Senja telah menyuguhkan sarana hiburan "Drive-in Theater" dengan berpindah-pindah tempat sejak Agustus lalu.
Awalnya diputar perdana di Lapangan Parkir Utara Mal Alam Sutera Tangerang, Banten, kemudian bergeser ke Bandung, Jawa Barat, dan saat ini singgah di Surabaya.
Co-Founder Drive-in Senja Ashram Shahrivar menyatakan telah menjadwalkan suguhan hiburan "Drive-in Theater" di Kota Surabaya hingga akhir November 2020.
"Rencananya setelah dari Surabaya akan diputar di Jakarta, Yogyakarta, dan Bali," katanya.
Ashram menawarkan “Drive-in Theater” sebagai alternatif sarana hiburan aman dan nyaman di tengah pandemi COVID-19.
"Ide awal, kami mencoba berpikir bagaimana caranya ada 'event' dan juga hiburan di tengah masyarakat yang harus ada 'social distancing' demi pencegahan COVID-19. Maka kami gelar nonton bioskop di dalam mobil seperti ini," ujarnya.
Pengunjung yang datang bersama keluarga maupun kerabat pun merasa terjamin keamanan dan kesehatannya dari ancaman COVID-19 karena menonton bioskop dari dalam mobil. Audio bioskop tersambung melalui transmisi radio yang bisa dinikmati dari dalam mobil.
"Protokol kesehatan tetap kami terapkan kepada pengunjung. Mulai mobil masuk tadi kami sudah cek suhu tubuhnya. Kami siagakan petugas kesehatan dengan mobil ambulans seandainya ada pengunjung yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat (Celsius, red.)," ucap Ashram.
Nostalgia
Pengunjung Drive-in Theater lainnya di halaman Grand City Mall tadi malam, Liliana, merasa bernostalgia dengan masa remajanya.
"Teringat masa pacaran di tahun 1990-an dulu," katanya sembari tersipu.
Liliana di halaman Grand City Surabaya malam itu menikmati "Drive in Theater" bersama dua teman sebayanya dari dalam mobil klasik Mini Cooper keluaran 1960 yang masih tampak terawat.
Dia mengenang warga Surabaya yang menjalani masa muda di era 1980 hingga 1990-an sempat merasakan sarana hiburan "Drive-in Theater" yang berlokasi di kawasan Jalan Mayjend Sungkono Surabaya.
"Drive-in Theater" yang mewarnai masa remajanya itu akhirnya tergantikan oleh gedung-gedung bioskop modern yang banyak bermunculan sejak pertengahan 1990-an.
Rupanya kenangan masa remaja Liliana di "Drive-in Theater" dahulu sempat memudar bersamaan dengan pesatnya pertumbuhan Kota Surabaya yang menghadirkan banyak mal atau pusat perbelanjaan dengan fasilitas gedung bioskop modern di dalamnya.
Menurut Ashram, "Drive-in Theater" di Kota Surabaya hingga akhir November nanti dijadwalkan dua kali pemutaran film dengan judul yang berbeda, yaitu mulai sore pada pukul 17.30 WIB dan malam pada pukul 20.00 WIB setiap hari.
"Film-film yang diputar dari berbagai genre, seperti drama, komedi, aksi, horor, thriller dan lain sebagainya. Tidak hanya yang terbaru, ada kalanya diputar film layar lebar nostalgia dari era tahun 1980 hingga 1990-an, film nasional maupun Hollywood," katanya.
Pelayanan "drive-in"
Tiket "Drive-in Theater" yang diselenggarakan Drive-in Senja dijual daring melalui sejumlah aplikasi penjualan yang bisa diunduh dari telepon seluler.
Ashram memastikan telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan aplikasi penjualan ternama yang telah dikenal masyarakat, seperti tiket.com dan Gojek.
"Harga tiket bervariasi, mulai dari yang termurah di kisaran Rp200 ribu hingga termahal Rp400 ribuan, tergantung paket camilan atau makanan yang diinginkan pengunjung," katanya.
Di lokasi "Drive-in Theater" saat pemutaran film sedang berlangsung, Ashram menandaskan, juga disediakan pelayanan seandainya pengunjung menginginkan makanan yang bisa diantar ke mobil.
"Kami berikan nomor pelayanan melalui media sosial Whatsapp kepada setiap pengunjung. Jadi seandainya butuh pesan makanan, bisa disampaikan melalui nomor Whatsapp tersebut dan kami akan melayani dengan mengantarkan sesuai yang dipesan sampai ke mobil pengunjung," ujarnya.
Artinya, ada pergerakan ekonomi saat "Drive-in Theater" berlangsung. "Drive-in Theater" yang diselenggarakan Drive-in Senja di berbagai kota menjadi semacam oase tak hanya bagi masyarakat yang haus hiburan, melainkan bagi pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
Sarana hiburan model "Drive-in Theater" seperti yang digagas Drive-in Senja dan telah terbukti sukses meraup banyak pengunjung saat dipertontonkan di berbagai kota, semestinya bisa diserap untuk menghidupkan jenis hiburan dan seni pertunjukan lainnya yang terdampak pandemi COVID-19.
Memang selama ini istilah "drive-in" berkonotasi sebagai penyediaan fasilitas bagi setiap orang yang berkendara dengan mobil untuk dilayani yang selalu melekat pada pelayanan restoran dan bioskop.
Sementara pandemi COVID-19 telah mengubah berbagai tatanan kehidupan sehingga mendorong manusia di berbagai belahan dunia untuk menjalankan kebiasaan normal baru.
Maka sudah saatnya pegiat seni dari berbagai jenis pertunjukan di Tanah Air bangkit untuk kembali menyediakan sarana hiburan masyarakat.
Mereka bisa menampilkan "Drive-in Ludruk", "Drive-in Wayang", dan lain sebagainya yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional yang belakangan terpuruk akibat dampak pandemi COVID-19.