Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Asosiasi Petani Hidroponik Organik Tanaman Pangan dan Hortikultura (Aphothik) Kalimantan Selatan (Kalsel) Wahdiah meminta perhatian dan dukungan pemerintah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota terhadap petani hidroponik setempat.
"Kami juga meminta pemerintah agar memperhatikan dan mendukung petani hidroponik," ujar alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang berkampus di Banjarbaru itu melalui WA-nya Selasa malam.
Karena, menurut perempuan yang berkarir sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tersebut, mereka/petani hidroponik juga termasuk pahlawan dalam bidang pertanian.
"Petani hidroponik membantu tercukupinya kebutuhan pangan, terutama sayuran sehat, karena aman. Sebab tidak menggunakan pestisida dalam pemeliharaannya sehinggs aman untuk langsung dikonsumsi," ujarnya.
Assosiasi Petani Hidroponik, Organik, Tanaman Pangan dan Hortikuktura (Aphothik) Kalsel baru terbentuk Agustus 2020, saat ini masih pembenahan administrasi untuk keanggotaan dan menunggu pengesahan dari Kemenkumham, melalui notaris.
"Namun geliat petani hidroponik di Banua kita belakangan sudah mulai menunjukkan kemajuan. Itu semua pada prinsipnya atas usaha mereka sendiri," ujarnya menjawab Antara Kalsel.
Sebagai contoh pada beberapa etalisi sayuran di supermarket Kalsel banyak pasokan dari petani hidroponik, dan mereka sudah menjalin kerja sama, lanjut mantan aktivis mahasiswa tersebut.
"Oleh karena itu, kami bersyukur kalau ada perbankan ataupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang membatu, baik dalam hal pelatihan maupun permodalan buat pengembangan usaha," lanjutnya.
"Sebab usaha tanaman hidroponik cukup menjanjikan dalam upaya pendapat dan kesejahteraan keluarga, dan tidak menutup kemungkinan mendatangkan nilai tambah bagi pendapatan asli daerah (PAD) melalui kegiatan ekonomi kerakyatan," demikian Wahdiah.