Bengaluru (ANTARA) - Sinopharm, perusahaan kelolaan negara dan sedang mengembangkan dua vaksin COVID-19, menawarkan vaksin secara gratis kepada para pelajar China yang akan berangkat ke luar negeri untuk menempuh studi, demikian dilaporkan Wall Street Journal, Rabu (14/10).
Tawaran Sinopharm itu dijalankan oleh salah satu divisinya, China National Biotec Group Co (CNBG), dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan publik pada inokulasi yang tumbuh di dalam negeri, kata Wall Street Journal, yang mengutip situs perusahaan dan beberapa siswa yang melamar untuk mendapatkan vaksin gratis.
Pengumuman perusahaan itu, bahwa vaksin gratis akan disediakan bagi para siswa, muncul di suatu situs yang menerima pendaftaran orang-orang yang berminat, surat kabar tersebut melaporkan.
Situs menyebutkan pada Senin (12/10) bahwa 481.613 orang sudah mendapat vaksin sementara 93.653 lainnya telah mengajukan permohonan untuk juga divaksinasi, menurut laporan itu.
Laman daring itu sejak Selasa (13/10) tidak berfungsi, menurut laporan Wall Street Journal. Laporan menambahkan bahwa situs itu menyebutkan sedang "dalam pemeliharaan".
CNBG belum menanggapi permintaan dari Reuters untuk berkomentar.
China meluncurkan program penggunaan darurat vaksin pada Juli.
Negara itu menawarkan tiga suntikan eksperimental yang dikembangkan oleh unit perusahaan raksasa farmasi negara China, National Pharmaceutical Group, dan oleh Sinovac Biotech --yang terdaftar di AS.
Vaksin keempat yang sedang dikembangkan oleh CanSino Biologics telah disetujui untuk digunakan oleh militer China pada Juni.
Sementara itu, sebuah perusahaan kecerdasan buatan dan komputasi awan yang berbasis di Abu Dhabi, Grup 42, mendekati akhir uji klinis Fase III vaksin atas kerja sama dengan CNBG.
Sumber: Reuters
Sinopharm bagikan vaksin eksperimental COVID-19 pada pelajar
Kamis, 15 Oktober 2020 10:44 WIB