Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Mantan anggota Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan, H Djumaderi Maserun menyarankan, manajemen Pelindo III Cabang Banjarmasin sebaiknya mempunyai perencanaan pembangunan 25 tahun.
Saran mantan anggota Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan itu di Banjarmasin, Rabu, terutama berkaitan dengan pembangunan pelabuhan petikemas yang merupakan bagian Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
Ketua Persatuan Tenaga Kerja Bongkar Muat di Pelabuhan Banjarmasin itu, menunjuk contoh, pembangunan pelabuhan petikemas oleh Pelindo III Cabang Banjarmasin, yang terkesan masih kepalang tanggung.
Sebab, ia memperkirakan, pelabuhan petikemas yang kini dalam pembangunan hanya akan mampu untuk memberikan pelayanan sampai sepuluh tahun ke depan.
"Sesudah sepuluh tahun ke depan, pelabuhan petikemas itu kemungkinan sudah tidak memungkinkan lagi menampung kegiatan bongkar muat petikemas. Karena kegiatan tersebut yang tampaknya juga terus meningkat," ujarnya.
Sebagai contoh, tahun 2013 bongkar muat petikemas di pelabuhan Banjarmasin mencapai 38.000 box atau mengalami peningkatan sekitar 50 persen.
"Kemudian pada 2014 ini, hingga Juli lalu bongkar muat petikemas di wilayah atau kawasan Pelabuhan Trisakti sudah mencapai 28.000 box," ungkap pria yang banyak mengetahui seluk beluk perkapalan dan kepelabuhanan itu.
"Apalagi sekarang ada perusahaan pelayanan atau angkutan petikemas yang juga mau masuk ke pelabuhan Banjarmasin, maka pelabuhan petikemas kita tak akan mampu menampung," tambahnya.
Perkiraan makin meningkatkan kegiatan bongkar muar petikemas, berdasarkan kondisi alur ambang Sungai Barito dalam beberapa tahun belakangan tak lagi tergantung pada keadaan pasang surutnya air.
"Dengan kondisi alur ambang Sungai Barito seperti sekarang pelayaran dari/ke Pelabuhan Trisakti tidak ada kendala alur lagi, terlebih lagi kalau tetap terjaga pemeliharaannya," demikian Djumaderi.
Pembangunan Terminal Peti Kemas Kepalang Tanggung
Rabu, 17 September 2014 22:54 WIB
Sesudah sepuluh tahun ke depan, pelabuhan petikemas itu kemungkinan sudah tidak memungkinkan lagi menampung kegiatan bongkar muat petikemas..."