Ia mengatakan, berdasarkan pengamatan pihaknya belum ada rest area terpadu yang layak dari Penajam, Kaltim hingga perbatasan Kalsel, padahal keberadaannya sangat dibutuhkan para pengguna jalan.
"Rest area seperti di Pulau Jawa yang menyediakan fasilitas yang memadai, pembangunannya baik dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel dan Kaltim dapat sama-sama membangun, termasuk melibatkan pihak ketiga investor yang diberikan kemudahan perizinan," katanya, dalam keterangan, Senin (22/6).
Kalsel dan Kaltim oleh DPRD Kalsel dan DPRD Kaltim (Antarakalsel/Fathur/Ist)
Baca juga: Video - Anggota DPRD Kalsel Athaillah Hasbi bagikan masker dan edukasi cegah COVID-19
Dijelaskan dia, ketiadaan rest area ini terpantau saat pihaknya dari DPRD Kalsel melaksanakan koordinasi, pemantapan, peninjauan, dan monitoring bersama perbatasan Kalsel dan Kaltim oleh DPRD Kalsel dan DPRD Kaltim.
Rest area terpadu sangat layak maksudnya menciptakan tempat yang nyaman untuk beristirahat bagi pengguna jalan raya, dengan jaminan keamanan, kenyamanan ketertiban dan keindahan, sehingga membuat orang-orang yang pernah singgah ke tempat ini menjadi terkesan untuk ingin kembali lagi.
Pentingnya rest area terpadu dibuat di perbatasan Kabupaten Tabalong, Kalsel dan Kaltim, karena Tabalong merupakan pintu gerbang Kalsel dan menuju jalur objek-objek potensi wisata Kalsel.
Baca juga: Anggota DPRD Kalsel : Penutupan sementara IGD RSUD Kandangan sudah tepat
"Pembenahan infrastruktur, seperti diadakannya rest area yang layak ini akan membuka perkembangan dan pertumbuhan kabupaten, lebih-lebih Kalsel yang bertekad sebagai penyangga Ibu Kota Negara nantinya," katanya, yang juga merupakan politisi Partai Golkar dari Bumi Murakata, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Ditambahkan dia, rest area terpadu itu hendaknya juga dibangun di wilayah Kaltim yang berbatasan dengan Kalsel, yang berarti orang atau mobil yang datang dari Kalsel atau Kaltim bisa memilih istirahat di area yang aman dan nyaman.
