Dinas PUTR HSS adopsi prosedur pencegahan Corona proyek konstruksi

Ditengah kondisi penyebaran COVID-19, Direktur Infrastruktur & Teknologi PGN Redy Ferryanto meninjau proyek Terminal LNG Teluk Lamong untuk memastikan kesiapan proyek tersebut. Proyek terminal LNG Teluk Lamong sudah hampir rampung dan akan dijadwalkan untuk uji coba pada Mei 2020. (ANTARA/HO-PGN)

Saat ini pun apabila ada penandatangan kontrak proyek, kontraktor akan diberikan arahan untuk menerapkan himbauan pemerintahan dalam pencegahan COVID-19, seperti menerapkan jaga jarak, memakai masker,

Kandangan (ANTARA) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Tedy Soetedjo, menyampaikan telah mensosialisasikan prosedur pencegahan Corona di proyek konstruksi berdasarkan edaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Ia mengatakan, prosedur tersebut disampaikan melalui organisasi induk para pengusaha yang ada di daerah seperti, Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia, dan pihaknya juga mengadopsi sebagai upaya untuk pencegahan virus Corona (COVID-19) di proyek konstruksi.

"Edaran kementerian ini memang tidak hanya untuk Dinas PU saja, tetapi juga instansi di bawah kementerian lainnya yang terkait, termasuk untuk membentuk satuan tugas COVID-19 secara khusus," katanya, saat dihubungi, Selasa (14/4).

Baca juga: Jumlah ODP HSS menurun, belum ada kasus terkonfirmasi positif

Dijelaskan dia, saat ini pun apabila ada penandatangan kontrak proyek, kontraktor akan diberikan arahan untuk menerapkan himbauan pemerintahan dalam pencegahan COVID-19, seperti menerapkan jaga jarak, memakai masker, cuci tangan dengan dan sabun, serta standar kesehatan dan keselamatan kerja lainnya.

Beberapa proyek fisik di daerah memang telah ada selesai dilelang, dari total anggaran Rp90 Milyar untuk fisik di Dinas PU HSS, baik yang berada di bidang Cipta Karya, Bina Marga dan Sumber Daya Air.

Setiap pekerjaan proyek akan ada evaluasi, termasuk apabila ada terjadi halangan sehingga pekerjaan menjadi terhambat penyelesaiannya, hal ini bisa saja terjadi karena bencana alam, seperti banjir yang tidak bisa dihindari.

Baca juga: PKK HSS kembali bagikan bantuan sembako di empat kecamatan

"Namun akan dilihat juga apakah karena faktor kesengajaan karena melambat-lambatkan pekerjaan, atau memang karena situasi yang mengharuskan terlambatnya penyelesaian proyek," katanya.

Pihaknya pun ingin memastikan agar proyek dapat berjalan tanpa hambatan, disamping upaya terjadi perputaran uang dan menambah penghasilan masyarakat, dan para kontraktor dalam pekerjaan melibatkan pekerja dari lokal dan masyarakat sekitar, juga senantiasa ikut peduli dalam upaya pencegahan COVID-19.