Barabai (ANTARA) - Sejak dibangun puluhan tahun yang lalu, ternyata Rumah tahanan (Rutan) Kelas IIB barabai tidak pernah dilengkapi Closed Circuit Television (CCTV) atau kamera pengintai.
"Kami akui, CCTV di Rutan Barabai memang tidak ada, padahal ini sangat penting sebagai sarana pendukung keamanan," kata Kepala Rutan Barabai kelas IIB barabai, Syech Walid saat di wawancarai, Kamis (30/1).
Baca juga: Syech Walid pimpin Rumah Tahanan Negara Barabai, Agung pindah ke Sampit
Dia menerangkan, petugas keamanan hanya empat regu dan dalam satu regu terdiri dari enam orang yang secara bergiliran shift melakukan penjagaan.
"Karena keterbatasan petugas, maka sangat diperlukan CCTV untuk dipasang di titik-titik rawan guna mengawasi sebanyak 245 penghuni tahanan," katanya.
Baca juga: 40 persen penghuni Rutan Barabai terjerat kasus narkoba
Dengan kondisi sebanyak itu, saat ini dapat dikatakan Rutan Barabai overload. Harusnya, hanya mampu menampung 109 orang. Nyatanya, jumlah tahanan dan narapidana mencapai 245 orang. Jumlah ini berarti lebih dua kali lipat dari kapasitas.
Ditambahkan Walid, sebenarnya, setiap tahun pihak Rutan Barabai selalu mengusulkan penganggaran untuk CCTV, namun sampai sekarang belum direalisasi.
Baca juga: Warga rumah tahanan kelas IIB Barabai dibuatkan KTP-Elektronik
"Kami juga berharap ke depan, Pemkab HST ada perhatian untuk sarana pendukung keamanan di Rutan Barabai, karena bagaimanapun juga penghuni Rutan merupakan warga HST," katanya.
Selain itu menurut Walid, sarana pendukung untuk kesehatan juga masih kurang, karena hanya ada satu orang perawat, sedangkan dokter belum ada yang bertugas di Rutan Barabai.
"Kami juga belum mempunyai mobil ambulan untuk sewaktu-waktu mengantar atau kondisi darurat ada penghuni Rutan yang sakit dan perlu dibawa ke RS," tuntasnya.
Baca juga: Lima narapida Rutan Barabai dapat remisi langsung bebas
Baca juga: Realisasi penerimaan pajak dan retribusi di HST meningkat
Baca juga: Polres HST bekuk tiga tersangka narkoba, satu orang sembunyi di WC Langgar