Marketing Communication ACT Sumut Ilham Moehammad, Senin, mengatakan aksi kepedulian ini berupa penggalangan dana dan menyosialisasikan kondisi terkini Muslim Uighur.
"Muslim Uighur mengalami penyiksaan dan penindasan yang dilakukan oleh Pemerintah Neo Komunis RRC. Hal ini tentu sangat berdampak pada kesehatan, pendidikan serta kebutuhan pangan oleh saudara-saudara kita di sana," katanya.
Dengan aksi kepedulian ini kata Ilham, diharapkan mampu meringankan beban Muslim Uighur.
"Mereka butuh bantuan sandang pangan, obat-obatan, guru serta trauma healing di pengungsian. Semua membutuhkan bantuan donasi dari kita," ujarnya.
Sementara itu, Sakti Wibowo selaku penanggung jawab aksi mengatakan penderitaan Muslim di Uighur bukan masalah politik internal negara mereka, tetapi sudah masuk ke wilayah perampasan Hak Azazi manusia, dan ini harus dilawan.
Baca juga: ACT siapkan 200 ton bantuan kebutuhan pangan korban banjir
Baca juga: ACT siapkan 200 ton bantuan kebutuhan pangan korban banjir
"Kami akan terus melakukan aksi solidaritas dan penggalangan dana untuk warga Uighur yang menjadi korban kekerasan di Cina. Hal ini merupakan bencana kemanusiaan yang seharusnya tidak boleh terjadi lagi di muka bumi," katanya.
Ia berharap, pemerintah Indonesia melakukan lobi Internasional melalui hubungan diplomatik untuk menghentikan kekerasan kepada warga Uighur.
"ACT dan MRI Sumut hadir dalam permasalahan Uighur ini sebagai bentuk memberikan dukungan moril dan materiil kepada sesama umat dan atas dasar Kemanusiaan. Mudah-mudahan apa yang telah kita kumpulkan nanti dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Uighur," ujarnya.
Baca juga: ACT lakukan aksi tanggap darurat banjir wilayah Jabodetabek
Baca juga: ACT lakukan aksi tanggap darurat banjir wilayah Jabodetabek