Oleh Imam Hanafi
Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Polisi Perairan Polres Kotabaru, Kalimantan Selatan, melibatkan nelayan lokal untuk turut menjaga wilayah perairan setempat dari aksi penangkapan ikan menggunakan bom.
Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi Rizal Irawann didampingi Kasat Polisi Perairan Inspektur Satu H Sumari di Kotabaru, Jumat (18/10), mengatakan, pihaknya minta nelayan lokal bisa segera melaporkan kepada pihak berwajib apabila mengetahui ada penangkap ikan menggunakan bom.
Sumari mengakui, dengan luas perairan Kotabaru yang masih belum sebanding dengan jumlah personel, membuat Polair harus mengambil langkah strategis untuk melakukan pengamanan wilayah lautan setempat.
Salah satu langkah strategis tersebut, adalah melibatkan nelayan lokal, dan meningkatkan patroli rutin ke titik-titik rawan aktivitas pengeboman ikan.
"Ada beberapa titik perairan di wilayah kita yang terkadang masih ada aktivitas pengeboman ikan, seperti sekitar Kelambau di Pulau Sembilan, dan Bira-birahan," ujarnya.
Sementara itu, Markas Kepolisian Resor Kotabaru, bersama Kejaksaan Negeri serta Pengadilan Negeri setempat, Jumat (18/10) sore memusnahkan barang bukti bahan peledak jenis potasium klorat (KClO3).
Pemusnahan barang bukti berupa bahan peledak tersebut dilakukan di daerah pelabuhan feri Stagen, atau sekitar dua kilometer dari markas polisi perairan (Polair).
"Bahan peledak tersebut diamankan dari tangan tersangka pengebom ikan di perairan Kelambauan, anak pulau dari Pulau Sembilan, awal Oktober 2013," ujarnya.
Bom ikan jenis potasium klorat itu, lanjut Sumari, diamankan Polair Polres Kotabaru bersama 15 tersangka di Perairan Kalambauan, Pulau Sembilan, Kotabaru, selama Oktober ini.
Dia menjelaskan, berkat informasi nelayan setempat, Polair berhasil menggagalkan aktivitas pengeboman ikan di perairan Pulau Sembilan dan sekitarnya yang dilakukan oleh nelayan luar daerah.
Kini 15 tersangka sedang menjalani proses hukum di Polres Kotabaru, untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka menggunakan bom untuk menangkap ikan.
Nelayan Jaga Pengeboman Ikan
Sabtu, 19 Oktober 2013 20:40 WIB