Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali mengatakan, jika ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan itu ingin memperbaiki kualitas sumber daya guru, maka perlu mencontoh Kota Malang dan Kota Batu, Jawa Timur.
Sebagaimana diketahui, ucap politikus Golkar tersebut di Banjarmasin, Rabu, Kota Malang khususnya merupakan kota pelajar terbaik kedua setelah Yogyakarta, sehingga patut dicontoh demi peningkatan kualitas pendidikan.
Baca juga: Legislator harapkan umrah bisa langsung dari Bandara Sjamsudin Noor
Sebagaimana hasil kunjungan kerja komisi yang dipimpinnya ke Kota Malang dan Batu, 16-17 Desember 2019 ini terkait pemetaan tentang kualitas pendidikan, di mana kedua kota tersebut memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Bahkan, ucap Matnor Ali, kedua kota tersebut memiliki tim penilai khusus bagi peningkatan SDM guru, sehingga harus diberikan tunjangan yang tinggi.
"Ternyata tidak hanya guru tetap, tapi juga ada untuk guru tidak tetap, cukup besar didapat bagi guru yang menang dinilai dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya," tutur Matnor Ali.
Karena kualitas pendidikan yang diberikan guru tersebut bisa dilihat nyata dengan keberhasilan muridnya, katanya.
Matnor Ali mengatakan, kometmen dua kota tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat dilihat pula dengan alokasi anggaran pendidikan yang melebih 20 persen pada APBD.
Baca juga: DPRD minta Pemkot Banjarmasin memberdayakan PKL
Baca juga: Banjarmasin diminta contoh Bekasi dalam sejahtera guru honorer
"Memang untuk APBD Kota Malang khususnya lebih Rp2 triliun, sedangkan APBD daerah kita kan sekitar Rp1,7 triliun," ujarnya.
Tapi ini bukan harus menjadi halangan untuk memberikan kesejahteraan guru, khususnya yang profisinya tidak tetap, di mana honornya jauh di bawah Upah Uinimum Provinsi (UMP).
"Kalau di dua kota tadi itu, tidak ada guru tidak tetap yang hanya mendapat honor Rp300 ribu perbulannya, seperti ada di daerah kita ini, di sana rata-rata Rp2 juta lebih," paparnya.
Memang, kata Matnor Ali, tidak semua guru di Banjarmasin ini mendapat honor di bawah Rp500 ribu tersebut, karena ribuan guru honorer yang tercatat atau memiliki SK Pemkot Banjarmasin yang digaji lebih Rp1 juta.
"Kita di komisi IV kemarin itu saat pembahasan anggaran menyetujui adanya kenaikan tahun 2020 ini, tapi angkanya memang masih kecil, sekitar Rp100 ribu, moga dengan upaya nanti kita bisa tingkatkan maksimal, bahkan bisa UMP," tuturnya.
Matnor Ali mengatakan, bahwa pendidikan adalah fokus pihaknya di komisi IV untuk jadi perhatian, selain juga kesehatan, hingga hasil kunjungan kerja ke Malang dan Kota Batu ini akan pihaknya coba bicarakan dengan pemerintah kota.
"Kita berharap perjuangan ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan di daerah kita kedepannya," pungkas Matnor Ali.