Banjarmasin (ANTARA) - Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mempelajari perkoperasian di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dalam pertemuan dengan Komisi II DPRD Kalsel di Banjarmasin, Kamis, wakil rakyat dari "Bumi Habaring Hurung" Kotim yang dipimpin Hj Darmawati itu mengemukakan, alasan memilih Kalsel sebagai sasaran studi komparasi, karena tergolong maju dalam perkoperasian.
Tamu Komisi II DPRD Kalsel tersebut berharap, dari hasil studi komparasi mereka dapat memotivasi atau mendorong agar pertumbuhan dan perkembangan perkoperasian di Bumi Habaring Hurung (pengertiannya mengutamakan kegotongroyongan atau kebersamaan) Kotim semakin maju.
Sementara dalam pertemun dengan nanggota Komisi II DPRD Kalsel Burhanuddin dari PDIP itu, Kabid Usaha Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) setempat Said Ali menerangkan, jumlah koperasi yang terdaftar di provinsinya 2.620 unit.
"Namun dari sejumlah koperasi yang tersebar pada 13 kabupaten/kota itu yang aktif 1.737 unit dan tidak aktif 883 unit," lanjutnya dalam pertemuan yang dipandu anggota Komisi II DPRD Kalsel Burhanuddin dari PDIP.
Sedangkan volume usaha dari ratusan unit koperasi tersebut berjumlah Rp1,648 triliun dengan anggota sebanyak 396.197 orang, demikian Said Ali yang juga hadir Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel Hj Dewi Darmayanti Said dari Partai Golkar.
Selain bertemu dengan Komisi II DPRD Kalsel, rombongan wakil rakyat Bumi Habaring Hurung Kotim tersebut juga mau menemui DPRD Kota Banjarmasin untuk melakukan studi komparasi yang dijadwalkan Jumat, 25 Oktober 2019.
Baca juga: Wawali resmikan koperasi berbasis syariah
Baca juga: Mantan Sekdakab Tanah Laut jabat Kadis Koperasi
Baca juga: Bupati berharap koperasi bantu tingkatkan kemampuan UMK