Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan festival olahraga tradisional Nglarak Blarak dalam rangkaian Menoreh Art Festival 2019 yang diikuti oleh Karang Taruna dari 12 kecamatan di wilayah ini.
Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo Untung Waluyo di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan Nglarak Blarak diselenggrakan mulai dari tingkat kecamatan dan diikuti 87 desa dan 1 kelurahan.
"Dan hari ini merupakan puncak final yang akan dilombakan dari juara-juara masing-masing kecamatan," kata Untung.
Ia mengatakan sejak tiga tahun terakhir setiap September dan Oktober, Dinas Kebudayaam menyelenggrakan festival Nglarak Nlarak. Festival ini dalam rangka menyambut hari kelahiran karang taruna, memperingati sumpah pemuda sekaligus memperingatai HUT ke -68 Kulon Progo.
"Festival nglarak blarak ke tiga merebutkan hadiah Rp83 juta. Diharapkan kedepan dapat lebih baik lagi,” katanya.
Sementara Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan permainan tradisional merupakan salah satu karakter dan ciri kebudayaan lokal dari Indonesia. Permainan tradisional merupakan kekayaan budaya bangsa yang mempunyai nilai-nilai luhur untuk dapat diwariskan kepada anak-anak sebagai generasi penerus.
“Nglarak Blarak sendiri dianggap sebagai kombinasi sempurna bagi pendidikan, prestasi dan rekreasi. Harapannya adalah bahwa permainan ini nantinya juga bisa disebarluaskan lebih jauh kepada masyarakat awam, khususnya generasi muda,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini bisa diselenggarakan secara berkesinambungan dengan harapan masyarakat Kabupaten Kulon Progo senantiasa bisa kembali melakukan permainan tradisional milik masyarakat Kulon Progo sendiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia tercinta ini. Selain itu permainan ini bisa dilestarikan sampai ke seluruh pelosok Nusantara sebagai sebuah warisan budaya.
Nglarak blarak yang inspirasinya diambil dari aktifitas para penderes kelapa merupakan sebuah permainan dengan menggunakan pelepah daun kelapa (blarak), alat penderes nira (bumbung), keranjang kelapa, serta diiringi oleh musik gamelan.
"Secara bergangsur angsur olahraga ini mengikuti lomba tingkat nasioanl dan internasional, sehingga pada 2017 mendapat juara pertama asia pasific di Jakarta," katanya.