Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi pembicara tentang sustainable transportation atau transportasi berkelanjutan bersama sejumlah kepala negara di Markas Besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada 23-25 September 2019.
"Saya diundang menjadi pembicara oleh UN (United Nations atau PBB) langsung," kata Wali Kota Risma saat pembukaan pameran foto jurnalistik bertajuk "Sportacular" yang digelar Kantor Berita ANTARA di Gedung Siola, Kota Surabaya, Sabtu.
Pada hari pertama (23/9), Risma akan menjadi pembicara tentang transportasi berkelanjutan bersama dengan sejumlah kepala negara dalam kegiatan UN Climate Action Summit.
'Setelah Presiden Kenya, Presiden Turki terus saya bicara tentang sustainable transportation," ujarnya.
Baca juga: Wabup targetkan angkutan gratis di semua kecamatan
Sedangkan pada hari kedua (24/9), Risma akan bicara sebanyak dua kali yakni satu di United Cities and Local Governments (UCLG) World dan World Economic Forum. Kebetulan Wali Kota Risma sendiri merupakan Presiden UCLG Asia Pacific.
"Di UCLG World dan World Economic Forum, saya bicara SDGs (Sustainable Development Goals atau tujuan pembangunan berkelanjutan)," katanya.
SDGs merupakan agenda global yang melanjutkan upaya dan capaian agenda global sebelumnya yaitu MDGs yang sudah banyak merubah wajah dunia 15 tahun ke arah yang lebih baik.
Ada 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi .
Baca juga: Polantas tindak angkutan berlebih yang membahayakan
"Hari ketiga, saya masih bicara SDGs. Sedangkan forum yang agak ketat pada 23 dan 25 September karena itu kepala negara semua yang hadir. Saya agak susah karena tidak bisa didampingi siapapun, hanya satu orang yang dampingi saya," katanya.
Saat ditanya isu apa yang dibawa? Wali Kota Risma mengatakan bahwa pihak PBB telah membuatkan kisi-kisi tentang apa yang akan dibicarakan di Forum PBB.
"Terus saya ngisi apa yang sudah saya lakukan di Surabaya, bentuknya statemen jadi gak panjang-panjang. Ada titipan dari pemerintah pusat dan daerah," katanya.
Baca juga: Polantas tindak angkutan berlebih yang membahayakan
Baca juga: Polres HSU tangkap penjual BBM Ilegal