Banjarmasin (ANTARA) - Menyusul penghargaan The Big - 8 Indonesia GCG Implementation 2019 kategori Regional Development Bank Company - BUKU II (Asset Rp.10 T - Rp.25 T) yang diraih dalam ajang Good Corporate Governance (GCG) Award 2019 beberapa waktu yang lalu, Bank Kalsel kembali memperoleh penghargaan yang tidak kalah bergengsinya dari Majalah Infobank.
Penghargaan atas kinerja keuangan selama 2018, Bank Kalsel dinilai “Sangat Bagus”, sehingga berhak menerima Infobank Awards 2019 dalam Rating 114 Bank yang diserahkan di Jakarta pada 29 Agustus 2019.
Penghargaan yang diterima Bank Kalsel untuk kategori Bank Buku 2 dengan aset antara Rp10 triliun sampai dengan di bawah Rp25 triliun.
Majalah Infobank sendiri merupakan majalah skala nasional yang memberikan informasi dan mengulas mengenai perbankan, keuangan, moneter dan fiskal serta menjadi salah satu sumber referensi di dunia perbankan.
Prestasi yang dicapai Bank Kalsel tersebut tentu saja patut disyukuri oleh seluruh jajaran Bank Kalsel maupun para stakeholders. Penilaian yang dilakukan oleh lembaga yang independen dan profesional tentunya memberikan motivasi dan semangat untuk terus memberikan yang terbaik bagi nasabah, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
Apalagi dalam era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 saat ini yang diwarnai dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, persaingan bisnis yang semakin ketat dan ketidakpastian ekonomi global, maka mau tidak mau harus siap dan serius dalam melaksanakan langkah-langkah strategis guna mempertahankan keberlanjutan Bank Kalsel dalam jangka waktu yang panjang.
Beberapa langkah strategis yang telah direncanakan dan menjadi arah kebijakan manajemen kedepannya antara lain di bidang SDM (people development) melalui program talent management, penerapan Performance Management System berbasis Balanced Score Card (BSC) dan internalisasi Speed and Comply sebagai budaya kerja yang baru.
Di bidang teknologi (IT development) seperti pengembangan Mobile Banking, QR code dan e-Money, peluncuran aplikasi SP2D Online dan Cash Management System (CMS) maupun kolaborasi dengan fintech (financial technology) yang prospektif; serta di bidang bisnis (business development) dalam bentuk implementasi model bisnis baru di sektor UMKM.
Pengembangan kredit konsumtif, khususnya kredit bagi ASN dan pensiunan, serta penetrasi pasar untuk kredit/pembiayaan di sektor perkebunan dan manufaktur.