Pamekasan (ANTARA) - Tokoh lintas agama di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Minggu, menggelar deklarasi perdamaian setelah terjadi kericuhan di Jakarta pada 21 hingga 22 Mei 2019.
Para tokoh lintas agama yang tergabung dalam Komunitas Ataretan Santri Gus Dur dan Komunitas Lintas Iman berkumpul di Wihara Avalokitesvara di Dusun Candi, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan, Minggu, untuk melakukan deklarasi perdamaian tersebut.
Menurut Koordinator Komunitas Ataretan Santri Gusdur Muhammad Abror, kegiatan itu untuk menjaga kerukunan antarumat beragama dan agar umat tidak terjebak pada konflik, termasuk yang bernuansa SARA.
"Sebab pada prinsipnya semua agama mengajarkan kepada pemeluknya tentang kebaikan dan kebenaran," katanya.
Ia mengharapkan kegiatan tersebut, menjadi pemantik semua kalangan masyarakat untuk hidup rukun dan saling berdampingan antarsesama.
Ia mengatakan kegiatan bertema "Bertemu untuk Bersatu" itu salah upaya membangun persatuan dan kesatuan di Indonesia dengan semangat keberagaman.
"Melalui deklarasi perdamaian ini kami ingin mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya tokoh lintas agama, untuk senantiasa bergandengan tangan dalam menjaga persaudaraan dan persatuan dalam membangun negeri," kata Abror.
Pimpinan Wihara Avalokitesvara Pamekasan Koshala Mahinda menyampaikan apresiasi dan mengajak seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
"Kita bisa belajar dari Gus Dur tentang bagaimana menjaga persatuan antarsesama umat manusia. Agama dan keyakinan boleh beda, tapi kali ini kita bertemu untuk bersatu membangun bangsa," ucapnya.
Hadir pada kesempatan itu, antara lain Ketua Forum Kerukunan Pemuda Umat Beragama (FKPUB), Ketua Forum Kerukunan Wanita Umat Beragama (FKWUB), Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemud Ansor Pamekasan, dan beberapa tokoh lintas agama.
Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo dan Komandan Kodim 0826/Pamekasan Letkol Inf M Efendi mengapresiasi kegiatan itu.
Keduanya menilai, deklarasi kerukunan antarumat beragama tersebut bentuk kepedulian akan pentingnya merajut kembali nilai-nilai kebersamaan dan kerukunan antarumat beragama.
"Dukungan elemen masyarakat seperti ini akan sangat berarti bagi guna menciptakan suasana kondusif di Pamekasan ini," ujar Kapolres Teguh Wibowo.