Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin melalui Badan Perencanaan dan Penelitian Pembangunan Daerah (Barenlitbangda) setempat bekerjasama dengan peneliti Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin melakukan penelitian atau pengkajian keberadaan rumah lanting.
Ekspos hasil penelitian dan kajian tersebut dilakukan oleh Barenlitbangda dan ULM di hadapan berbagai pihak di aula kantor Barenlitbangda, balaikota Banjarmasin, Selasa.
Dr Ira Mentayani selaku ketua tim peneliti ULM menerangkan penelitian dilakukan dari beberapa aspek, seperti aspek sejarahnya, aspek arsitekturnya, aspek sosial, dengan responden beberapa pihak pula, baik yang ada di Desa Seberang Masjid, Pasar Lama, atau kawasan Mantuil, dimana lokasi dimaksud masih terdapat rumah lanting itu.
ugensi "rumah lanting" sebagai bagian dari asset arsitektur vernaculer Kota Banjarmasin.
Menurutnya bagaimana strategis pengembangan desain dan kebijakan yang akan ditempuh Pemkot Banjarmasin. Rumah lanting sebagai bagian dari komponen kearifan local permukiman tepian sungai di Kota Banjarmasin.
Kajian dalam disiplin ilmu arsitektur yang dilengkapi kajian sosial budaya sebagai pelengkap dari tujuan pengembangan rumah lanting.
Menurutnya rumah lanting yang ada sekarang berasal dari dua kebudayaan masyarakat hulu sungai dan masyarakat hulu sungai Barito .
Kalau rumah lanting berasal dari hulu sungai Kalsel, rumah lanting itu dulunya sudah jadi yang kemudian dibuat tempat usaha lalu dihilirkan dari bagian hulu sungai hingga sampai ke Banjarmasin.
Sedangkan rumah lanting dari hulu Barito karena adanya sifat merantau pemiliknya biasanya hanya berupa lanting, tetapi proses perjalanan ke Banjarmasin oleh pemiliknya sambil dibangun hingga menjadi rumah lanting.
Menurut Ira Mentayani, hasil kajian tersebut nantinya bisa menjadi rujukan oleh Pemkot dalam upaya adanya rencana pengembangan rumah lanting untuk kepariwisataan.
Yang paling mendesak adanya rencana pembangunan rumah lanting yang akan dilakukan oleh Kecamatan Banjarmasin Selatan di kawasan Pulau Bromo.
Dalam rapat tersebut pihak peneliti meminta berbagai tanggapan, kretikan, dan masukan dari hasil penelitian dan kajian, agar nanti hasil akhir bisa lebih sempurna.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Ekspos hasil penelitian dan kajian tersebut dilakukan oleh Barenlitbangda dan ULM di hadapan berbagai pihak di aula kantor Barenlitbangda, balaikota Banjarmasin, Selasa.
Dr Ira Mentayani selaku ketua tim peneliti ULM menerangkan penelitian dilakukan dari beberapa aspek, seperti aspek sejarahnya, aspek arsitekturnya, aspek sosial, dengan responden beberapa pihak pula, baik yang ada di Desa Seberang Masjid, Pasar Lama, atau kawasan Mantuil, dimana lokasi dimaksud masih terdapat rumah lanting itu.
ugensi "rumah lanting" sebagai bagian dari asset arsitektur vernaculer Kota Banjarmasin.
Menurutnya bagaimana strategis pengembangan desain dan kebijakan yang akan ditempuh Pemkot Banjarmasin. Rumah lanting sebagai bagian dari komponen kearifan local permukiman tepian sungai di Kota Banjarmasin.
Kajian dalam disiplin ilmu arsitektur yang dilengkapi kajian sosial budaya sebagai pelengkap dari tujuan pengembangan rumah lanting.
Menurutnya rumah lanting yang ada sekarang berasal dari dua kebudayaan masyarakat hulu sungai dan masyarakat hulu sungai Barito .
Kalau rumah lanting berasal dari hulu sungai Kalsel, rumah lanting itu dulunya sudah jadi yang kemudian dibuat tempat usaha lalu dihilirkan dari bagian hulu sungai hingga sampai ke Banjarmasin.
Sedangkan rumah lanting dari hulu Barito karena adanya sifat merantau pemiliknya biasanya hanya berupa lanting, tetapi proses perjalanan ke Banjarmasin oleh pemiliknya sambil dibangun hingga menjadi rumah lanting.
Menurut Ira Mentayani, hasil kajian tersebut nantinya bisa menjadi rujukan oleh Pemkot dalam upaya adanya rencana pengembangan rumah lanting untuk kepariwisataan.
Yang paling mendesak adanya rencana pembangunan rumah lanting yang akan dilakukan oleh Kecamatan Banjarmasin Selatan di kawasan Pulau Bromo.
Dalam rapat tersebut pihak peneliti meminta berbagai tanggapan, kretikan, dan masukan dari hasil penelitian dan kajian, agar nanti hasil akhir bisa lebih sempurna.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019