Penemuan jejak kaki berusia 15.600 tahun di bagian selatan Chile diyakini menjadi penemuan tertua di Amerika, menurut para peneliti.
Jejak kaki pertama kali ditemukan pada 2010 oleh seorang mahasiswa Universitas Austral di Chile. Para ilmuwan kemudian meneliti selama beberapa tahun untuk mengesampingkan kemungkinan bahwa jejak tersebut mungkin berasal dari beberapa spesies binatang lain dan untuk menentukan estimasi usia fosil tersebut.
Karen Moreno, pakar paleontologi dari Universitas Austral yang mengawasi penelitian tersebut, mengatakan para peneliti juga menemukan tulang belulang binatang di dekat situs tersebut, termasuk dari gajah primitif, namun mereka memastikan bahwa jejak kaki itu sebagai bukti keberadaan manusia.
Moreno mengatakan ini menjadi bukti keberadaan manusia pertama di Amerika yang berusia lebih dari 12.000 tahun.
"Lambat laun di Amerika Selatan kami mulai menemukan situs-situs dengan bukti keberadaan manusia, namun ini menjadi penemuan paling tua di Amerika Serikat," kata dia.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Jejak kaki pertama kali ditemukan pada 2010 oleh seorang mahasiswa Universitas Austral di Chile. Para ilmuwan kemudian meneliti selama beberapa tahun untuk mengesampingkan kemungkinan bahwa jejak tersebut mungkin berasal dari beberapa spesies binatang lain dan untuk menentukan estimasi usia fosil tersebut.
Karen Moreno, pakar paleontologi dari Universitas Austral yang mengawasi penelitian tersebut, mengatakan para peneliti juga menemukan tulang belulang binatang di dekat situs tersebut, termasuk dari gajah primitif, namun mereka memastikan bahwa jejak kaki itu sebagai bukti keberadaan manusia.
Moreno mengatakan ini menjadi bukti keberadaan manusia pertama di Amerika yang berusia lebih dari 12.000 tahun.
"Lambat laun di Amerika Selatan kami mulai menemukan situs-situs dengan bukti keberadaan manusia, namun ini menjadi penemuan paling tua di Amerika Serikat," kata dia.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019