Ribuan kaum Muslimin dari berbagai daerah, khususnya dari Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan dari Malaysia dan Hadral Maut Negara Yaman mengikuti acara haulan ke-24 guru Bangil.


Kasusabag Publikasi Humas Pemkab Banjar, Yanto Sugianto didampingi staf humas lainnya, Selasa menjelaskan, peserta haulan memadati komplek pengajian Pondok Pesantren "Datu Kelampayan" yang berada di Keluarahan Kauman, Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan Jawa Tumur.

Guru Bangil tokoh agama asal Kota Martapura, Almarhum Al- Alimul Allamah KH Syarwani Abdan.

Selain para Habaib dan ulama serta tokoh agama dan masyarakat dari berbagai daerah dan luar negeri, pada acara Haulan tersebut juga dihadiri beberapa pejabat penting di daerah Seperti Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin, Bupati Pasuruan dan beberapa Bupati Dari Kalsel sendiri.

Dalam Manaqib yang dibacakan oleh Kasful Anwar sebagai salah satu keturunan KH Syarwani Abdan menyebutkan, pada usia muda, setelah menuntut ilmu di Pondok Pesantren Darussalam Martapura KH Syarwani Abdan bermukim di Bangil untuk menuntut ilmu agama kepada ulama-ulama yang berada di wilayah tersebut.

Diantaranya KH Muhdar Gondang Bangil, KH Bajuri Bangil, KH Ahmad Jufri pasuruan serta KH Abu Hasan Wetan Angun Bangil.

Pada usia 16 tahun, KH Muhammad Syarwani Abdan berangkat ke Tanah Suci Mekkah guna meneruskan menuntut ilmu bersama saudara sepupunya yang bernama Al-Alimul Allamah KH Sya�rani Arif dengan bimbingan dan pengawasan penuh dari pamannya Al-Alimul Allamah KH Muhammad Kasyful Anwar.

Selama menuntut ilmu di Kota Mekkah KH Syarwani Abdan belajar dengan berbagai para ulama yang ada di kota tersebut seperti Syekh Sayyid Muhammad Amin Al-Kutbi, Sekh Sayyid Ali- Almaliki, Sekh Umar Hamdan, Sekh Muhammad Alwi, Sekh Hasan Masy�syat, Sekh Abdullah Al-Bukhari Sekh Saifullah Ad-Dakistani, Sekh Syafii Kedah, Sekh Sulaiman Ambon serta Sekh Ahyat Bogor.

Dengan Berkat Taufik dan Hidayah dari Allah SWT melalui kecerdasan dan kepintaran yang dimilikinya, hanya dalam beberapa tahun menuntut ilmu di kota Mekkah, KH Syarwani Abdan dan KH Sya�rani Arif dikenal oleh para teman seangkatan serta para guru-gurunya sebagai santri yang cerdas dan pandai serta tawadu dalam menuntut ilmu serta taat terhadap guru-gurunya.

Dengan alasan tersebut kedua orang tersebut yakni KH Syarwani Abdan dan KH Sya�rani Arif dikenal dengan sebutan Dua Mutiara dari Banjar.

Setelah sepuluh tahun menuntut ilmu di Kota Mekkah KH Syarwani Abdan dan KH Sya�rani Arif pulang ke Indoensia. Saat berada di Tanah Air, KH. Syarwani Abdan menggelar pengajian majelis taklim di rumah dan mengajar di pondok pesantren Darussalam Martapura, sedangkan di Bangil juga menggelar pengajian untuk kalangan umum dan khusus juga untuk para kalangan alim ulama di kota Bangil.

  Tahun 1970 KH Syarwani Abdan mendirikan sebuah pondok pesantren di wliayah Bangil yang diberi nama Pondok Pesantren Datu Kelampayan, KH Syarwani Abdan wafat pada tanggal 11 September 1989 sekitar pukul 19.00 WIB dalam usia 76 tahun dan beliau dimakamkan di Bangil./D.
(T.H005/B/I006/I006) 08-01-2013 13:41:46

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013