Belajar hingga ke negeri cina, adalah pepatah yang masih relevan hingga kini. Makin terbukanya akses informasi dan kemudahan untuk belajar ke tempat lain menjadi peluang yang harus dimanfaatkan dewasa ini.
   
Seperti yang dilakukan Kelompok Kreatif Kabupaten Tabalong yang melakukan wisata edukasi  ke kebun sayur organik Desa Kambitin Kecamatan Tanjung milik Edi Susapto.
     
"Melalui wisata edukasi ini, anak - anak bisa tahu  cara menanam, merawat hingga mengatasi serangan  hama sayuran organik," jelas Sapto
     
Ia menjelaskan metode ramah lingkungan yakni tanpa menggunakan bahan pestisida maupun pupuk kimia dalam menanam sayur organik.
   
“Sama sekali tanpa bahan kimia” ugkap Sapto
     
Di lahan pertanian seluas lebih kurang 1,5 hektare Edi mengajak   anak - anak  diajak berkeliling untuk mengenal sejumlah sayuran yang ditanam disana.      
   
Mulai dari kangkung, bayam, sawi, jagung hingga tomat tumbuh subur tanpa menggunakan pupuk kimia.
     
Anggota kelompok kreatif ini diajarkan cara mengolah tanah, menyemai bibit hingga memetik sayur organik disana.       
     
 
. (Antaranews Kalsel/Istimewa)


Selain itu mereka juga dikenalkan berbagai manfaat sayuran bagi kesehatan manusia, terutama sayuran organik karena bebas dari pestisida.
     
Perkenalan Sapto pada pertanian organik dimulai penghujung 2017.    
     
Melalui program kemitraan berbasis organik  Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) berupaya menyisipkan ide organik untuk menggeser ketergantungan petani pada bahan kimia serta mendorong kemandirian petani.
   
Sebulan setelah mendapat pendampingan, Sapto memulai tahap percobaan di ladang miliknya.
   
Urine sapi menjadi senjata andalan untuk menyuburkan tanah, gadung –tanaman berumbi—disarikan getahnya sebagai pestisida alami.
   
“Kalau menggunakan bahan kimia, waktu petik kacang panjang, biasanya dua hari sekali. Sedangkan organik, setiap hari dipetik  karena kalau dibiarkan ukurannya terus membesar. 
   
Begitu pula dengan penanganan hama saat menggunakan pestisida kimia, hama memang mati, secepat itupula reproduksinya berlangsung. Penggunaan pestisida alami, berproses. Hama tak mati seketika, namun rantai hidupnya terputus. 
     
Sapto dan pertanian organik ibarat dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
   
Melalui wisata edukasi ini, makin  banyak anak maupun pengunjung lainnya  bisa memahami cara  bertani organik dan manfaat sayur bebas bahan kimia ini bagi kesehatan.
     
“Kebun  saya jadi makin terkenal sebagai  wahana edukasi cara bercocok tanam sayur organik,  " ungkap Sapto.
 

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019