Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Nasib Alamsyah mengritik iklan atau reklame yang bernuansa tak mendidik yang ada pada tayangan televisi.
"Saya akan sampaikan kritik atau protes terhadap iklan yang tak mendidik dan memancing sikap moral dan mental generasi ke arah negatif," katanya di Banjarmasin, Jumat.
Mantan Komandan Korem Bone Sulawesi Selatan itu mencontohkan tayangan sebuah iklan otomotif yang kelihatannya melakukan balapan di jalan umum pada siaran televisi swasta.
"Kalau seperti tayangan iklan otomotif yang selalu dipertunjukan pada siaran televisi, bisa mendorong sikap mental dan moralitas generasi bangsa, untuk mencontoh," tandasnya.
Padahal tayangan iklan otomotif itu, bukan saja tidak mendidik, tapi bisa menimbulkan dampak negatif, baik terhadap orang lain maupun mereka yang mencontoh, lanjut politisi senior Partai Golkar tersebut.
Pensiunan perwira menengah TNI-AD berpangkat terakhir kolonel infantri itu, menyarankan, iklan ketangguhan otomotif tersebut mengambil latar belakang lokasi, bukan di jalanan umum.
"Iklan otomotif tersebut, mungkin sebaiknya menggunakan latarbelakar lokasi sirkuit atau medan yang relatif berat, tanpa banyak penonton," sarannya.
Karenanya, alumnus Akademi Militer Nasional 1973 atau seangkatan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini menjadi Presiden RI, meminta pihak terkait agar lebih seksama mencermati iklan, baik yang disiarkan lewat televisi maupun media lain.
Begitu pula para produsen agar lebih selektif dalam membuat iklan, sehingga tidak sampai melanggar norma-norma hukum, agama dan sosial kemasyarakatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
"Saya akan sampaikan kritik atau protes terhadap iklan yang tak mendidik dan memancing sikap moral dan mental generasi ke arah negatif," katanya di Banjarmasin, Jumat.
Mantan Komandan Korem Bone Sulawesi Selatan itu mencontohkan tayangan sebuah iklan otomotif yang kelihatannya melakukan balapan di jalan umum pada siaran televisi swasta.
"Kalau seperti tayangan iklan otomotif yang selalu dipertunjukan pada siaran televisi, bisa mendorong sikap mental dan moralitas generasi bangsa, untuk mencontoh," tandasnya.
Padahal tayangan iklan otomotif itu, bukan saja tidak mendidik, tapi bisa menimbulkan dampak negatif, baik terhadap orang lain maupun mereka yang mencontoh, lanjut politisi senior Partai Golkar tersebut.
Pensiunan perwira menengah TNI-AD berpangkat terakhir kolonel infantri itu, menyarankan, iklan ketangguhan otomotif tersebut mengambil latar belakang lokasi, bukan di jalanan umum.
"Iklan otomotif tersebut, mungkin sebaiknya menggunakan latarbelakar lokasi sirkuit atau medan yang relatif berat, tanpa banyak penonton," sarannya.
Karenanya, alumnus Akademi Militer Nasional 1973 atau seangkatan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini menjadi Presiden RI, meminta pihak terkait agar lebih seksama mencermati iklan, baik yang disiarkan lewat televisi maupun media lain.
Begitu pula para produsen agar lebih selektif dalam membuat iklan, sehingga tidak sampai melanggar norma-norma hukum, agama dan sosial kemasyarakatan.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013