Provinsi Kalimantan Selatan, melalui Bappeda setempat melakukan penelitian mengenai sungai untuk mengetahui potensi sungai jika dikembangkan untuk pariwisata, transportasi, konservasi dan kebutuhan kehidupan lainnya.
Penelitian tersebut diserahkan ke tim peneliti Universitas Lambung Mangkurat (ULM) kata Ketua Bappeda Kota Banjarmasin Sugito di sela-sela kelompok kerja (Pokja) yang membahas mengenai materi penelitian sungai tersebut di aula Bappeda Kota setempat, Rabu.
Dalam penelitian yang diketuai oleh Mohammad Azhari Noor tersebut mengetengahkan rencana penelitian terhadap Sungai Kuin Kecil yang selama ini dinilai memiliki prospek besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata, karena kondisinya masih ditumbuhi banyak tanaman khas setempat, seperti rambai padi, nipah, pandan, jingah, putat, gangan, dan aneka tanaman lainnya.
Selain itu juga lokasi itu terdapat aneka satwa yang akan meramaikan lokasi tersebut jika nantinya dikembangkan sebagai objek wisata ekologi, dan keasriannya begitu tampak sehingga digelar sebagai lokasi surga yang tersembunyi.
Walau pihak tim hanya meneliti kawasan Sungai Kuin Kecil tetapi pihak anggota pokja lainnya menghendaki agar penelitian jangan hanya satu sungai tetapi ke beberapa sungai yang ada di kota tersebut, mengingat Banjarmasin dikenal sebagai kota seribu sungai.
Hasil penelitian itulah nantinya yang direkomendasikan untuk pengembangan sungai kedepannya, sehingga pembangunan kota Banjarmasin yang berbasis sungai tersebut tidak salah arah.
Umpamanya hasil penelitian yang menyebutkan sebuah sungai covok untuk ekowisata, cocok untuk jalur transportasi, sungai sebagai lokasi konservasi, pemukiman, industri, dan sebagainya sesuai dengan karasteristik sungai tersebut.
Hasil penelitian dengan berbagai argumentasi yang sesuai peruntukakknya itulah yang akan menjadi acuan dalam pengembangan sungai ke depan, apalagi sesuai dengan selogan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, Banjarmasin Kota Baiman (Barasih wan nyaman) serta kota sungai terindah di Indonesia.
Pokja tersebut terdiri dari berbagai pihak dari berbagai SKPD ada kaitannya dengan sungai, akademisi, serta para komunitas dan pecinta lingkungan setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Penelitian tersebut diserahkan ke tim peneliti Universitas Lambung Mangkurat (ULM) kata Ketua Bappeda Kota Banjarmasin Sugito di sela-sela kelompok kerja (Pokja) yang membahas mengenai materi penelitian sungai tersebut di aula Bappeda Kota setempat, Rabu.
Dalam penelitian yang diketuai oleh Mohammad Azhari Noor tersebut mengetengahkan rencana penelitian terhadap Sungai Kuin Kecil yang selama ini dinilai memiliki prospek besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata, karena kondisinya masih ditumbuhi banyak tanaman khas setempat, seperti rambai padi, nipah, pandan, jingah, putat, gangan, dan aneka tanaman lainnya.
Selain itu juga lokasi itu terdapat aneka satwa yang akan meramaikan lokasi tersebut jika nantinya dikembangkan sebagai objek wisata ekologi, dan keasriannya begitu tampak sehingga digelar sebagai lokasi surga yang tersembunyi.
Walau pihak tim hanya meneliti kawasan Sungai Kuin Kecil tetapi pihak anggota pokja lainnya menghendaki agar penelitian jangan hanya satu sungai tetapi ke beberapa sungai yang ada di kota tersebut, mengingat Banjarmasin dikenal sebagai kota seribu sungai.
Hasil penelitian itulah nantinya yang direkomendasikan untuk pengembangan sungai kedepannya, sehingga pembangunan kota Banjarmasin yang berbasis sungai tersebut tidak salah arah.
Umpamanya hasil penelitian yang menyebutkan sebuah sungai covok untuk ekowisata, cocok untuk jalur transportasi, sungai sebagai lokasi konservasi, pemukiman, industri, dan sebagainya sesuai dengan karasteristik sungai tersebut.
Hasil penelitian dengan berbagai argumentasi yang sesuai peruntukakknya itulah yang akan menjadi acuan dalam pengembangan sungai ke depan, apalagi sesuai dengan selogan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, Banjarmasin Kota Baiman (Barasih wan nyaman) serta kota sungai terindah di Indonesia.
Pokja tersebut terdiri dari berbagai pihak dari berbagai SKPD ada kaitannya dengan sungai, akademisi, serta para komunitas dan pecinta lingkungan setempat.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019