Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Kalimantan Selatan menggelontorkan anggaran Rp18 miliar sepanjang tahun 2022 untuk menghasilkan sebanyak 369 judul penelitian yang mayoritas terkait bidang lingkungan lahan basah.
"Alhamdulilah produktivitas dosen melakukan riset tahun ini sangat baik hingga di atas 300 judul penelitian," kata Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri di Banjarmasin, Selasa.
Selain penelitian, terlaksana pula 283 judul pengabdian kepada masyarakat yang menjadi bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Alim menyebut pengembangan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat harus terus dilakukan guna membangun iklim akademik yang semakin kondusif di kampus ULM yang memiliki visi sebagai universitas terkemuka dan berdaya saing di bidang lingkungan lahan basah.
Sebagai bentuk penguatan sekaligus laporan hasil penelitian, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) ULM hari ini menggelar seminar nasional lahan basah dengan tema LPPM sebagai core novelty riset dan pengabdian dalam pembangunan lingkungan lahan basah secara berkesinambungan.
Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kemendikbudristek Prof Faiz Syuaib yang hadir jadi pembicara utama mengatakan ULM sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik di Kalimantan dengan akreditasi A punya peran strategis mendukung perwujudan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Selain peningkatan sumber daya manusia (SDM) masyarakat di pulau Kalimantan melalui pendidikan tinggi, ULM sangat diharapkan menciptakan beragam inovasi teknologi dari hasil penelitiannya.
"Dengan perpindahan penduduk jutaan orang ke IKN maka kebutuhan paling dasar yaitu pangan, energi, kesehatan dan aspek lingkungannya sangat penting. Maka saya berharap ULM bisa fokus berkontribusi terhadap hal ini melalui beragam penelitiannya," ujar dia.
Adapun pembicara lain yang juga menyampaikan materinya yaitu Dr Sodiq Imanuddin, ahli ilmu tanah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya dan Prof Sunardi, guru besar FMIPA ULM.