Sebanyak 16 orang peserta pelatihan pengelasan SMAW 3G di Balai Latihan Kerja Disnaker Kabupaten Tabalong, dinyatakan lulus dan kompeten di bidangnya setelah mereka mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan BLK Tabalong.
    
Instruktur pengelasan BLK Tabalong, Ike Ludiarma mengatakan, usai mengikuti pelatihan peserta bakal di magangkan pada sejumlah perusahaan di sekitar wilayah Tabalong.

"Peserta sudah siap bekerja dan untuk mengasah keterampilan perlu magang di sejumlah perusahaan," jelas Ike.

Melalui magang 16 peserya ini bisa merasakan langsung dinamika dunia kerja yang sesungguhnya. Secara umum kata Ike, peserta dibekali keterampilan pengelasan berstandar American Welding Society atau Asosiasi Las America yang mengeluarkan acuan standar pengelasan internasional.

Pada saat uji kompetensi, peserta dinilai secara langsung oleh asesor dari Serang, Banten. "Jadi, predikat kompeten tersebut, sangat objektif," kata Ike.

Aspek penilaian pengelasan tersebut mengacu pada ketepatan teknik pengelasan 3G atau vertikal dengan empat lapisan, Root, Root Pass, Filler, dan Caping.

Satu peserta yang lulus uji kompetensi Erpan Garcia menuturkan sejumlah perbedaan hasil pengelasan yang bagus dan tidak. Menurut Erpan hasil pengelasan sempurna bisa dilihat dari sisi kiri dan kanan penyambungan.

"Jika terlihat ada celah, bisa jadi pada saat mengelas filler tidak sempurna," jelasnya. Usai mengikuti pelatihan selama sebulan di BLK Tabalong, Erpan melanjutkan magang kerja di PT Adaro Indonesia area CPBL Kelanis, Kalimantan Tengah.

"Kalau tidak di dunia kerja, saya akan mencoba berwirausaha," jelas Erpan. Kadisnaker Tabalong,Syaiful Ichwan menyampaikan kegiatan untuk meningkatan keahlian perlu terus dilakukan dan para peserta ini mampu menciptakan lapangan kerja baru atau mandiri.

"Jangan sekadar berorientasi mencari kerja namun bisa membuka lapangan kerja baru," jelas Syaiful.

Sementara itu CSR Department Head Adaro, Leni Marlina mengatakan program semacam ini diharapkan mampu memberi manfaat signifikan bagi para calon tenaga kerja, terutama dalam situasi persaingan kerja yang sangat terbuka saat ini.

"Dengan kompetensi yang dimiliki, selain kesempatan kerja di perusahaan, berwirusaha merupakan pilihan lain yang memungkinkan sebagai insentif pemasukan," jelas Leni.

Di akhir kegiatan, pelatihan yang diikuti 16 peserta dari 4 desa wilayah Barito Timur, Kalteng, Bagok, Taniran, Gudang Seng, dan Banyu Landas ini, juga menerima sejumlah perkakas kerja dan asuransi selama magang.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019