Tanjung – PT Adaro Indonesia menggandeng Bumdes Maburai di Kabupaten Tabalong untuk pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel sebagai campuran bahan bakar solar.

Deputi QHSE Division Head PT. Adaro Indonesia Didik Triwibowo menjelaskan sejak 2018 telah dibangun pabrik pengolahan Biodesel di kilometer 69 Hauling Road dengan memanfaatkan minyak jelantah di sekitar operasional perusahaan.

“Marsel 20 atau Maburai Diesel 20 nama pengolahan minyak jelantah hasil kerjasama dengan Bumdes Maburai," jelas Didik.

Didik menambahkan mesin pengolahan minyak jelantah yang dimiliki Adaro berkapasitas 110 liter.

Kepala Desa Maburai Edi Rahmanto, mengatakan saat ini Bumdes Maburai dengan nama Berkah Bersama telah mengumpulkan minyak jelantah dari sejumlah usaha katering dan rumah tangga.

“ Minyak jelantah kita beli Rp1.000 per liter dari usaha katering dan rumah tangga," jelas Edi.

Selain uang minyak jelantah yang diserahkan warga bisa ditukarkan dengan sembako, pulsa atau bisa juga disimpan sebagai tabungan yang sewaktu - waktu bisa diambil.

Sosialisasi program pemanfaatan minyak jelantah ini pun telah dilakukan di lingkungan Pemkab Tabalong.

Sekretaris Daerah Abdul Muthalib Sangadji menyampaikan dukungannya atas program pemanfaatan minyak jelantah ini.

Mengingat selama ini belum ada solusi terkait limbah minyak jelantah atau bekas minyak goreng yang digunakan warga.

"Program ini jadi solusi pengurangan limbah minyak jelantah dan Bumdes di kecamatan lain mengikutinya," jelas Sangadji.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019