Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin menghadiri haul pertama Mufti Besar Kesultanan Banjar Almarhum HM Djzouly Fadhil C Seman di kubah Komplek Pangeran Antasari, Martapura, Minggu.
Hadir pula Wakil Bupati Banjar Ahmad Fauzan Saleh bersama pejabat lainnya, tidak ketinggalan tokoh masyarakat serta ribuan warga datang dari penjuru kota Martapura provinsi Kalimanta Selatan (Kalsel).
Salah satu putra almarhum, Dadang menyampaikan peringatan tahun pertama meninggalnya HM Djzouly Fadhil C Seman ini sebenarnya sudah dilaksanakan secara sederhana pada Selasa malam kemudian diadakan secara protokoler yang dipusatkan di kubah Komplek Pangeran Antasari.
"Sebelumnya haul pertama orang tua kami tercinta ini sudah dilaksanakan secara kekeluargaan dan sederhana", kata Dadang.
Tetapi, lanjut Dadang kemudian ada permintaan dari Pemerintah Kabupaten Banjar untuk menggelar secara protokoler pemerintah.
"Kami dari pihak keluarga mempersilahkan kepada warga Martapura dan sekitarnya untuk datang mendoakan almarhum", tambah Dadang.
Haul yang didahului pembacaan syair-syair Habsyi dimulai sejak pagi dan diisi tahlilan yang dipimpin ulama Martapura. Sementara ribuan jamaah larut dalam zikir khusyu kepada Allah SWT.
Tuan Guru Besar H.M.Djazouly Fadhil C. Seman atau yang kerap disapa Abah Anang, adalah putra KH Seman Kadir, atau masih keturunan kelima dari ulama besar Kalimantan yang termasyur ke seantero Nusantara, Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari atau Datu Kalampayan.
Abah Anang yang dilahirkan di Martapura, 8 Desember 1936, adalah figur ayah, suami, kakek yang sangat lemah lembut dan penyayang kepada keluarganya, bahkan ada sebagian warga yang menganggap beliau seorang wali.
Seiring dengan berjalannya usia, setelah mengalami sakit-sakitan, Abah Anang pada Jumat 14 Oktober 2011 sekitar pukul 10.00 Wita, ulama yang low profile dan terbuka dengan siapa saja itu wafat.C
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012
Hadir pula Wakil Bupati Banjar Ahmad Fauzan Saleh bersama pejabat lainnya, tidak ketinggalan tokoh masyarakat serta ribuan warga datang dari penjuru kota Martapura provinsi Kalimanta Selatan (Kalsel).
Salah satu putra almarhum, Dadang menyampaikan peringatan tahun pertama meninggalnya HM Djzouly Fadhil C Seman ini sebenarnya sudah dilaksanakan secara sederhana pada Selasa malam kemudian diadakan secara protokoler yang dipusatkan di kubah Komplek Pangeran Antasari.
"Sebelumnya haul pertama orang tua kami tercinta ini sudah dilaksanakan secara kekeluargaan dan sederhana", kata Dadang.
Tetapi, lanjut Dadang kemudian ada permintaan dari Pemerintah Kabupaten Banjar untuk menggelar secara protokoler pemerintah.
"Kami dari pihak keluarga mempersilahkan kepada warga Martapura dan sekitarnya untuk datang mendoakan almarhum", tambah Dadang.
Haul yang didahului pembacaan syair-syair Habsyi dimulai sejak pagi dan diisi tahlilan yang dipimpin ulama Martapura. Sementara ribuan jamaah larut dalam zikir khusyu kepada Allah SWT.
Tuan Guru Besar H.M.Djazouly Fadhil C. Seman atau yang kerap disapa Abah Anang, adalah putra KH Seman Kadir, atau masih keturunan kelima dari ulama besar Kalimantan yang termasyur ke seantero Nusantara, Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari atau Datu Kalampayan.
Abah Anang yang dilahirkan di Martapura, 8 Desember 1936, adalah figur ayah, suami, kakek yang sangat lemah lembut dan penyayang kepada keluarganya, bahkan ada sebagian warga yang menganggap beliau seorang wali.
Seiring dengan berjalannya usia, setelah mengalami sakit-sakitan, Abah Anang pada Jumat 14 Oktober 2011 sekitar pukul 10.00 Wita, ulama yang low profile dan terbuka dengan siapa saja itu wafat.C
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012