Barabai, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) melalui Dinas Lingkungan Hidup (LH) dan Perhubungan menebang pohon mahoni peninggalan Belanda yang kini telah lapuk sehingga membahayakan masyarakat yang berada di seputaran kota Barabai.

"Penebangan pohon peninggalan Belanda itu sudah dilakukan sejak hari Sabtu (16/2) dan hingga sekarang Kamis (21/2) sudah ada 40 pohon mahoni yang kami tebang dan bersihkanm," kata Plt Kepala Dinas LH dan Perhubungan HST M Yani.

Berdasarkan data yang diinventarisir Dinas Lingkungan Hidup, terdapat  89 pohon yang rawan dan membahayakan, sehingga harus segera ditebang.

Menurut Yani, pihaknya sudah menyiapkan berbagai alternatif bibit pohon sebagai pengganti, jika pohon mahoni roboh atau ditebang salah satunya adalah pohon asam jawa (Tamarindus Indica).

"Pertimbangannya adalah pohon asam jawa bisa tumbuh dan berkembang lebih cepat dan besar serta daunnya  rindang, sehingga bisa dijadikan tempat untuk berteduh dan juga bisa ditata dengan rapi," ujarnya.

Sebelumnya, Plt Bupati HST H A Chairansyah juga meminta dinas terkait untuk meremajakan pohon mahoni yang sudah tua dan berumur ratusan tahun di sekitar lapangan Dwi warna dan jalan di sekitar Halaman Kantor Bupati HST.

"Ketika musim penghujan dan angin kencang, pohon-pohon yang sudah lapuk itu membahayakan karena sudah ada beberapa yang tumbang," katanya.

Menurut Chairansyah, pihaknya tidak bermaksud untuk menghilangkan peninggalan bersejarah pohon-pohon mahoni itu, namun hanya merapikan kota Barabai agar lebih kelihatan cantik dan indah serta yang terpenting tidak membahayakan masyarakat akibat pohon tumbang.

"Pohon mahoni yang masih bagus tetap akan kita pertahankan dan hanya dilakukan pembersihan ranting-rantingnya yang lapuk saja," kata Chairansyah.

Pohon-pohon mahoni yang tumbuh di seputaran kota Barabai merupakan peninggalan zaman Belanda yang sudah berumur ratusan tahun. Karena sejuk dan rindangnya pohon mahoni itu sehingga Kota Barabai dijuluki "Parisj Van Borneo".
 

Para petugas pasukan kuning dari Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan HST saat melakukan pembersihan dan penebangan pohon mahoni di seputaran kota Barabai (Antaranews Kalsel/M. Taupik Rahman)



Baca juga: Usulan pupuk bersubsidi berbasis online
Baca juga: Kunjungi HST, Kajati Kalsel nyatakan tidak membahas masalah hukum
Baca juga: Masyarakat harus kawal zona integritas yang dicanangkan PN Barabai

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019