Rantau (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tapin kekurangan tenaga kesehatan di bidang peracik obat atau apoteker, tercatat dari 13 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) hanya satu yang memiliki tenaga apoteker.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, Errani Martin membenarkan bahwa saat ini dari 13 Puskesmas yang ada di Tapin, hanya Puskesmas Binuang yang memiliki tenaga apoteker.
"Memang kami akui, di Tapin masih kekurangan tenaga apoteker," ucap Kepala Dinas Kesehatan Tapin Errani Martin di Rantau, Rabu (20/2).
Dijelaskan Martin, dengan minimnya tenaga apoteker ini membuat Puskesmas yang tidak memiliki tenaga apoteker hanya mengandalkan tenaga teknis kefarmasian atau asisten apoteker untuk meracik obat-obatan.
Dijelaskannya, bahwa kebutuhan Apoteker pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas adalah mutlak, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No 74 Tahun 2016, tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
"Padahal idealnya setiap Puskesmas, minimal ada satu apoteker, tapi nyatanya kita masih belum bisa memenuhi itu," kata Kadis.
Walaupun kurang, Dinas Kesehatan masih terbantu dengan adanya beberapa apoteker swasta di Tapin yang menjual obat-obatan yang berkualitas.
"Nanti akan kami coba secara bertahap, untuk melengkapi tenaga peracik obat yang ahli di semua Puskesmas," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, Errani Martin membenarkan bahwa saat ini dari 13 Puskesmas yang ada di Tapin, hanya Puskesmas Binuang yang memiliki tenaga apoteker.
"Memang kami akui, di Tapin masih kekurangan tenaga apoteker," ucap Kepala Dinas Kesehatan Tapin Errani Martin di Rantau, Rabu (20/2).
Dijelaskan Martin, dengan minimnya tenaga apoteker ini membuat Puskesmas yang tidak memiliki tenaga apoteker hanya mengandalkan tenaga teknis kefarmasian atau asisten apoteker untuk meracik obat-obatan.
Dijelaskannya, bahwa kebutuhan Apoteker pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas adalah mutlak, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No 74 Tahun 2016, tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
"Padahal idealnya setiap Puskesmas, minimal ada satu apoteker, tapi nyatanya kita masih belum bisa memenuhi itu," kata Kadis.
Walaupun kurang, Dinas Kesehatan masih terbantu dengan adanya beberapa apoteker swasta di Tapin yang menjual obat-obatan yang berkualitas.
"Nanti akan kami coba secara bertahap, untuk melengkapi tenaga peracik obat yang ahli di semua Puskesmas," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019