Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan berupaya pemilih milenial yang ada di pondok pesantren dapat berpartisipasi tinggi pada Pemilu 2019 ini.
Langkah untuk mendapatkan hasil itu, kata komisioner KPU Kota Banjarmasin M Syaifuddin Akbar di Banjarmasin, Rabu, pihaknya mengentensifkan sosialisasi dipendidikan agama tersebut.
Seperti hari ini, kata dia, pihaknya berkunjung ke Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Jannah Putri di Jalan Gerilya Gang Bambu Kelurahan Kelayan Timur, Banjarmasin Selatan untuk sosialisasi Pemilu.
"Di sini cukup banyak santrinya yang sudah memiliki hak untuk memilih pada Pemilu 2019 ini, kita harap mereka datang nantinya ke TPS," paparnya.
Diungkapkan dia, data pemilih milenial di ibu kota provinsi ini sekitar 10 ribu, di mana banyak yang menempuh pendidikan di pesantren.
"Dari total 10 ribu pemilih milenial di kota ini, kami berharap paling minimal 70 persen yang ikut berpartisipasi nantinya," ujarnya.
Dinyataksn Syaifuddin, target itu akan mampu diraih dengan adanya sosialisasi yang gencar.
Di mana mereka itu, kata Syaifuddin, harus diberikan penyadaran akan pentingnya suara mereka untuk kelancaran demokrasi.
"Tahun ini banyak yang berumur di atas 17 tahun. Mereka harus mendapatkan pengetahuan tentang politik. Apalagi ini di pelosok kota, kami harus menyasar sampai ke sana," terangnya.
Salah satu siswi Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Jannah yang mengikuti sosialisasi Pemilu bernama, Fitriani (19) mengungkapkan, dengan adanya sosialis ini, pengetahuan tentang Pemilu pun bertambah. Baik itu Pilpres, Pileg DPRD Kota, DPRD Provisi maupun DPD.
"Mendengar pemaparan dari KPU yang panjang dan jelas tadi, saya jadi tertarik untuk memilih. Belum tau, apakah sudah didaftarkan orang tua dan masuk DPT. Tapi saya semangat ikut Pemilu, sayang kalau suara terbuang sia-sia," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Langkah untuk mendapatkan hasil itu, kata komisioner KPU Kota Banjarmasin M Syaifuddin Akbar di Banjarmasin, Rabu, pihaknya mengentensifkan sosialisasi dipendidikan agama tersebut.
Seperti hari ini, kata dia, pihaknya berkunjung ke Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Jannah Putri di Jalan Gerilya Gang Bambu Kelurahan Kelayan Timur, Banjarmasin Selatan untuk sosialisasi Pemilu.
"Di sini cukup banyak santrinya yang sudah memiliki hak untuk memilih pada Pemilu 2019 ini, kita harap mereka datang nantinya ke TPS," paparnya.
Diungkapkan dia, data pemilih milenial di ibu kota provinsi ini sekitar 10 ribu, di mana banyak yang menempuh pendidikan di pesantren.
"Dari total 10 ribu pemilih milenial di kota ini, kami berharap paling minimal 70 persen yang ikut berpartisipasi nantinya," ujarnya.
Dinyataksn Syaifuddin, target itu akan mampu diraih dengan adanya sosialisasi yang gencar.
Di mana mereka itu, kata Syaifuddin, harus diberikan penyadaran akan pentingnya suara mereka untuk kelancaran demokrasi.
"Tahun ini banyak yang berumur di atas 17 tahun. Mereka harus mendapatkan pengetahuan tentang politik. Apalagi ini di pelosok kota, kami harus menyasar sampai ke sana," terangnya.
Salah satu siswi Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Jannah yang mengikuti sosialisasi Pemilu bernama, Fitriani (19) mengungkapkan, dengan adanya sosialis ini, pengetahuan tentang Pemilu pun bertambah. Baik itu Pilpres, Pileg DPRD Kota, DPRD Provisi maupun DPD.
"Mendengar pemaparan dari KPU yang panjang dan jelas tadi, saya jadi tertarik untuk memilih. Belum tau, apakah sudah didaftarkan orang tua dan masuk DPT. Tapi saya semangat ikut Pemilu, sayang kalau suara terbuang sia-sia," jelasnya.
Editor : Gunawan Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019