Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Amuntai mengakui jika masih sekitar 2774 kepala keluarga di wilayah terpencil di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan belum mendapat  aliran listrik.

Suvervisor Pelayanan Pelanggan PLN Ranting Amuntai, Herdimas di Amuntai Kamis mengatakan, dari sebanyak 60.303 kepala.keluarga (kk) di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) hingga Akhir Nopember 2018 sebanyak 57.529 kk sudah mendapat aliran listrik dari PLN.

"Warga yang belum teraliri listrik karena terkendala medan yang berat berupa lahan rawa dalam untuk mendirikan tiang listrik  dan faktor ekonomi masyarakat setempat, namun PLN akan terus mengupayakan agar masyarakat di daerah tersebut dapat teraliri listrik hingga 2020," ujar Herdimas.

Herdimas mengatakan, kepala keluarga yang belum mendapatkan aliran listrik dari PLN kemungkinan berlistrik secara mandiri seperti menggunakan mesin genset, alat pembangkit listrik tenaga surya dan lainnya.

Ia menyimpulkan dari jumlah kk yang teraliri layanan listrik PLN dengan yang belum teraliri listrik dibandingkan jumlah seluruh kk di Kabupaten HSU maka rasio elektrifikasi PLN Ranting Amuntai sebesar 95,40 %.

Dijelaskan, elektrifikasi adalah proses powering menggunakan listrik biasanya berhubungan dengan pengisian daya yang berasal dari sumber luar. Dalam arti luas, seperti sejarah teknologi dan sejarah ekonomi.

Herdi menambahkan, desa-desa yang belum teraliri listrik karena medan yang cukup sulit yakni Desa Parupukan,  Murung Padang, Rantau Bujur, Danau Terate, Palanjungan Sari, Beringin dan Garunggang.

Dijelaskan, Wilayah Kabupaten hampir 90% terdiri atas lahan dan perairan rawa, sebaran penduduknya jauh- jauh sehingga untuk membawa material bagi pembangunan jaringan listrik butuh biaya cukup besar.

Untuk kelancaran pembangunan jaringan listrik ke pelosok-pelosok desa yang tersebar di kawasan rawa ini sangat membutuhkan koordinasi dan kerja sama PLN dengan pemerintah daerah HSU.
 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019