Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Menggerakkan ekonomi rakyat melalui revolusi hijau kini menjadi salah satu tujuan utama pembangunan di Kalimantan Selatan yang terus digelorakan oleh Gubernur Kalimantan Selatah Sahbirin Noor bersama dinas terkait lainnya.

Gebrakan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor tentang revolusi hijau dan keberlangsungan ekonomi Kalsel, awalnya ditanggapi pesimistis oleh berbagai kalangan, meningat kondisi alam Kalsel yang banyak hancur akibat penambangan dan pembabatan hutan.

Namun , gerakan masif yang dilakukan oleh Sahbirin Noor bersama dinas kehutanan, mendapatkan respon positif dan dukungan penuh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan seluruh pihak terkait lainnya.

Melalui Program Berjuang Gelorakan Rakyat untuk Sejahtera (Bergerak), Sahbirin terus berupaya membangkitkan semangat seluruh pihak, agar berupaya untuk menaman, menanam dan menanam untuk anak cucu.

Menguatkan program perbaikan lingkungan tersebut, Pemerintah Provinsi bersama DPRD telah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7/2018 tentang Gerakan Revolusi Hijau yang kini terus disosialisasikan.

Bahkan menindaklanjuti Perda tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Gubernur yang antara lain memuat ketentuan yang mewajibkan semua elemen menanam pohon.

Semua elemen dimaksud antara lain semua ASN di Kalsel, pegawai yang naik pangkat, serta pasangan yang akan menikah, wajib menanam pohon. Ketentuan menanam pohon bagi pasangan menikah, wajib menanam 5 batang pohon yang dikoordinasikan bersama KUA di wilayah masih-masing.

Sebagai bukti bahwa pasangan tersebut sudah menanam, mereka wajib membuat berita acara yang menyebutkan, tentang mereka telah menanam pohon.

Perda dan Pergub tersebut, dinilai sangat implementatif guna menanggulangi jutaan lahan kritis di wilayah Kalsel ini.

Semangat menaman pohon, untuk anak cucu tersebut, juga diikuti oleh seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Kalsel, untuk melakukan gerakan penghijauan dan perbaikan lingkungan hidup di seluruh wilayahnya.

Bahkan kini, masyarakat, komunitas-komunitas lingkungan, sekolah, mahasiswa dan lainnya, melakukan gerakan menanam pohon.

Sekolah juga terus bersaing untuk mendapatkan predikat Adiwiyata, dengan menggalakkan menanam pohon dilingkungan sekolah.

Selain pohon, Dishut juga menanam aneka macam jenis bambu dari berbagai negara.

"Saya ingin meninggalkan lingkungan yang baik, untuk anak cucu kita, yang bisa dinikmati hingga puluhan tahun lamanya," kata Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.



Bangkitkan ekonomi



Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk menggerakkan program Menanam, Menanam, Menanam, untuk Anak Cucu bukan hanya menjadi gerakan untuk memperbaiki lingkungan hidup, tetapi juga upaya untuk membangkitkan ekonomi rakyat.

Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, gerakan Revolusi Hijau mampu meningkatkan kesejahteraan petani terutama di desa-desa.

Bagaimana tidak, kini ratusan masyarakat menjadi petani pembibitan pohon untuk memenuhi kebutuhan penanaman di ribuan hektere lahan kritis.

Khusus 2018, kata dia, Pemprov Kalsel menargetkan menaman pohon di lahan seluas 32 ribu hektare dan kini telah terealisasi sebanyak 25 ribu hektare lebih.

Dana yang digelontorkan untuk program tersebut, juga tidak kecil. Satu hektare, untuk penanaman baru memerlukan biaya tidak kurang dari Rp10 juta.

Sehingga bila dikalikan 25 ribu hektare, maka biaya penanaman tidak kurang dari Rp250 miliar.

Dana tersebut, antara lain dimanfaatkan untuk biaya pembibitan, yang kini banyak dikerjakan oleh masyarakat desa.

Program ekonomi jangka panjangnya, tanaman-tanaman yang kini ditanam di lokasi program revolusi hijau merupakan pohon produktif, seperti kemiri, jengkpl, karet dan tanaman lainnya.

Sehingga, bila pohon tersebut hidup, maka masyarakat bisa memanfaatkan hasilnya, untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Khusus untuk tanaman di Taman Hutan Rakyat (Tahura) direncanakan akan ditanami pohon-pohon endemik Kalsel, sebagai upaya untuk pelestarian pohon yang hampir punah.

"Program ini, terus kita kawal dengan serius, dan telah banyak mendapatkan dukungan dari masyarakat. Kami juga merangkul komunitas, forum-forum kemasyarakat dan lainnya, untuk terus terlibat dalam penanaman," katanya.

Pada 2019, program tersebut akan dilanjutkan, dengan melibatkan seluruh pihak terkait, termasuk perusahaan-perusahaan yang ada di Kalsel.

Menurut Hanif, program Revolusi Hijau juga dinilai efektif untuk mengurangi luas lahan kritis di Kalimantan Selatan mencapai 640.709 hektar.

Jika segenap lapisan masyarakat terus mendukung program ini, maka lahan kritis akan berkurang dan Bumi Kalsel semakin sejuk.

"Kami berharap program Revolusi Hijau terus didukung masyarakat dengan menanam pohon atau bibit-bibit baru di lahan permukiman, perkantoran atau area-area publik yang memungkinkan. Program ini sangat membantu menghijaukan lingkungan," katanya.



Potensi



Memperkuat program bahwa hutan sebagai sumber ekonomi baru Kalsel, dinas kehutanan juga berupaya memetakan potensi kehutanan di masing-masing daerah.

Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan mendorong masyarakat yang mengelola hutan tanaman rakyat untuk mengembangkan tanaman gaharu yang merupakan bahan baku minyak wangi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.

Tanaman gaharu saat ini telah dikembangkan hampir di seluruh hutan tanaman rakyat (HTR) Kalsel, mulai dari Tabalong hingga Kotabaru.

Hampir seluruh wilayah di Kalsel, kini memiliki tanaman gaharu, karena tanaman ini memiliki nilai ekonomis cukup tinggi.

Hutan Tanaman Rakyat yang selanjutnya disingkat HTR adalah hutan tanaman pada hutan produksi, yang dibangun oleh kelompok masyarakat, untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan.

Provinsi Kalimantan mulai fokus mengembangkan tanaman gaharu endemik varietas Aquilaria Microcarpa sejak beberapa tahun lalu.

Pengembangan tersebut, tambah dia, karena permintaan pasar terhadap gahuru masih cukup besar, baik untuk pasar lokal maupun internasional.

Pasar paling besar gaharu adalah Timur Tengah, di negara tersebut, kebutuhan terhadap hasil olahan gaharu cukup besar, sementara mereka tidak memiliki pohon atau potensi kawasan hutan tanaman bahan baku minyak wangi tersebut.

Sedangkan di negara lain, juga menjadi potensi pemasaran yang cukup luas, karena gaharu merupakan bahan baku pembuatan minyak harum.

Saat ini, terdapat sekitar 200 kelompok tani yang mengelola sektor kehutanan, setiap kelompok minimal beranggotakan 25 orang.

Selain itu, terdapat sekitar 400 orang penyuluh swadaya yang bakal membantu petani dalam meningkatkan berbagai potensi yang bernilai ekonomis tinggi.

Selain gaharu, potensi lainnya yang dikembangkan adalah tanaman kemiri (aleurites moluccana) di provinsi ini cukup melimpah sehingga menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan uji coba pemasaran yang telah dilakukan, pengembangan minyak kemiri sangat menguntungkan dan berapa pun yang berhasil diproduksi oleh petani selalu habis.

Potensi tanaman rempah-rempah tersebut cukup luas di Kabupaten Banjar, seperti di daerah Paramasan dan daerah-daerah sekitarnya dan di Kabupaten Tabalong.

Saat ini, produksi kemiri tersebut, menjadi salah satu produk unggulan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kayu Tangi.

Selain itu, juga dikembangkan potensi kayu manis, buah-buahan lokal dan lainnya, yang masih cukup banyak.

Saat ini di Kalsel terdapat delapan KPH, selain KPH Kayu Tangi juga terdapat KPH Hulu Sungai, KPH Balangan KPH Tabalong, KPH Tanah Laut, KPH Kusan, KPH Cantung dan KPH Pulau Laut Sebuku.

KPH-KPH tersebut, bekerja di tingkat tapak wilayah masih- masing, artinya pengawasan terhadap pengelolaan dan pengembangan sektor kehutanan, langsung menjadi tanggung jawab instansi tersebut, tapi tetap dibawah kendali Dinas Kehutanan Kalsel.

KPH ini terbentuk, setelah semua kewenangan kehutanan (di dinas kehutanan kabupaten/kota) diserahkan pada provinsi.

Potensi lainnya yang tidak kalah menarik adalah hutan sebagai kawasan wiata.

Seperti wisata Lembah Kahung yang kini menjadi tempat tujuan wisata internasional yang menonjolkan konsep geopark atau taman bumi dengan keanekaragaman hayati.

Lembah Kahung menjadi geopark yakni kawasan sebagai sebuah warisan alam (geologi) dan menjadi tempat,kehidupan bagi keanekaragaman hayati baik jenis flora maupun fauna.

Bahkan, kadishut berani menyebutkan kawasan geopark Lembah Kahung seluas kurang lebih 500 hektare yang terletak di Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar mampu mengalahkan hutan Amazon.

Mengapresiasi semangat Pemerintah Provinsi Kalsel  yang menggerakkan perekonomian rakyat melalui gerakan revolusi hijau, Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, satu-satunya kantor berita negara, akan memberikan penghargaan kepada Pemerintah  Provinsi Kalsel yang telah sukses meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengurangi lahan kritis.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018