Banjarmasin, (Antaranews Kasel) - Bank Indonesia melaporkan aktivitas perdagangan nontunai melalui sistem dalam jaringan di Kalimantan Selatan meningkat signifikan yaitu mencapai 303 persen lebih dibanding 2017.

Kepala Bank Indonesia Kalimantan Selatan Herawanto di Banjarmasin Kamis mengatakan, peningkatan tersebut, menjadi salah satu bukti bahwa perdagangan dalam jaringan atau "e-comerce" menjadi salah satu peluang pertumbuhan ekonomi baru di provinsi ini.

Menurut dia, jumlah nominal maupun transaksi e-comerce di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan secara signifikan dalam satu tahun terakhir yakni sebesar 303,8 persen, diikuti dengan kenaikan jumlah transaksi sebesar 164,1 persen.

Dari sisi kelompok barang yang diperdagangkan tambah dia, antara lain yaitu, handphone dan aksesoris sebesar 21 persen.

Telepon genggam dan aksesoris tersebut, tambah dia, merupakan kelompok barang yang paling banyak ditransaksikan dalam e-commerce di Kalimantan Selatan.

Disusul kelompok barang fashion sebesar 16 persen, otomotif dan aksesoris otomotif sebesar 10 persen dan komputer dan aksesoris (9 persen).

"Meningkatnya transaksi dalam jaringan tersebut, menjadi salah satu peluang yang bisa diambil oleh sektor UMKM daerah," katanya.

Seperti tingginya permintaan HP,maka UMKM Kalsel bisa mengimbanginya dengan membuat aksesoris HP yang menarik dan kekinian.

Selain itu, tambah dia, BI akan terus mendorong dan mendukung terselenggaranya transaksi-transaksi pemerintah daerah secara non-tunai baik di level provinsi maupun kabupaten dan kota di Kalsel.

Herawanto mengungkapkan, pihaknya terus mengembangkan kebijakan sistem pembayaran tunai dan nontunai, termasuk dalam mendukung ekonomi dan keuangan digital.

Program elektronifikasi pembayaran nontunai yang berhasil di tahun-tahun sebelumnya.

Khusus tahun ini, tambah dia, program tersebut akan diperluas dengan program elektronifikasi penyaluran program sosial Pemerintah, moda transportasi, dan juga mendukung elektronifikasi keuangan Pemerintah.

Infrastruktur dan penyelesaian transaksi baik nilai besar melalui RTGS (proses penyelesaian akhir transaksi pembayaran yang dilakukan per transaksi dan bersifat real-time) maupun ritel melalui sistem kliring nasional Bank Indonesia, juga akan terus perkuat.

Interkoneksi dan interoperabilitas dalam Gerbang Pembayaran Nasional akan terus kami tingkatkan.

Pewarta: .

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018