Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Jajaran DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan mengusulkan program pembuatan sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih di "Bumi Saijaan" khususnya di daerah terpencil.

Ketua Komisi III DPRD Kotabaru, Denny Hendro Kurnianto, Senin mengatakan, program sumur bor akan menjadi solusi bagi daerah-daerah yang belum terjangkau pelayanan air bersih oleh PDAM.

"Kami mengusulkan agar program sumur bor bisa dilakukan dan optimal bagi daerah-daerah yang belum terlayani PDAM," kata Denny.

Dikatakannya, pemerintah daerah melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas)di kecamatan-kecamatan sudah dilakukan, namun itu belum sepenuhnya mengatasi masalah krisis air bagi daerah terpencil.

Pasalnya dengan kapasitas yang terbatas, Pamsimas biasanya hanya bisa memenuhi dua atau tiga dusun saja, sementara keberadaan desa dan dusun relatif banyak.

Lebih lanjut politisi PPP ini menyatakan, pengusulan yang menjadi program prioritas bagi legislatif tersebut merupakan hasil penelusuran yang dilakukan ketika reses dengan terjun ke lapangan guna menggali aspirasi masyarakat.

"Termasuk dalam tiga poin skala prioritas yang kami perjuangkan yakni ketersediaan air bersih, listrik dan peningkatan jalan," tandasnya.

Melalui kapasitas dan fungsi legislatif, pihaknya bersama para wakil rakyat lainnya terus berusaha memaksimalkan upaya dalam penganggaran baik melalui APBD, hibah provinsi serta pemerintah pusat.

Sebelumnya, legislator yang berprofesi petugas medis ini mengungkapkan, DPRD melalui alat kelengkapan dewan (AKD) berkomitmen memperjuangkan tiga bidang yang masuk skala prioritas dalam pembangunan Bumi Saijaan saat ini yakni, jalan, listrik dan air bersih.

Denny mengatakan, tiga point utama tersebut yang menjadi skala prioritas untuk diperjuangkan bagi para wakil rakyat baik periode sekarang maupun yang akan datang.

"Ketersediaan sarana jalan yang bagus, pemerataan energi berupa listrik (PLN) serta pemenuhan air bersih, merupakan tiga kebutuhan yang sangat mendasar bagi rakyat," katanya.

Ketiga hal tersebut di Kotabaru, menurut Denny belum sepenuhnya terwujud, khususnya di daerah terpencil yang relatif sulit koneksinya dengan ibu kota kabupaten, karena secara geografis Kotabaru merupakan daerah kepulauan.

Dijelaskanya, data inventarisasi yang dilakukan khususnya di daerah pemilihan Kotabaru III, masih terdapat 24 desa yang belum merasakan fasilitas aliran listrik PLN.

Diantaranya lima desa yang tersebar di Kecamatan Pamukan Utara dan Pamukan Selatan yaitu Rampa Cengal, Pondok Labu, Sesulung dan Binturung.

Pewarta: Shohib

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018