Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)-Direktur Riset dan Pengembangan Badan Ekonomi Kerakyatan Badan Ekonomi Kerakyatan Wawan Rusiawan mengatakan, berdasarkan Badan Pusat Statistik tahun 2016 ada 30.153 pelaku usaha kreatif di Kota Banjarmasin.
"Dari 30.153 pelaku ekonomi kreatif itu, lima subsektor terbesar ekonomi kreatif di Kota Banjarmasin," ujarDirektur Riset dan Pengembangan Badan Ekonomi Kerakyatan Badan Ekonomi Kerakyatan Wawan Rusiawan, di Banjarmasin, Jum'at.
Menurut dia, lima suksektor usaha kreatif tersebut adalah, kuliner sebanyak 21.272 usaha, fesyen 5.428 usaha, kriya 2.379 usaha, penerbitan 453 usaha dan musik 190 usaha.
Jumlah itu, sebut dia, sangat potensial untuk pengembangan ekonomi kreatif, sehingga memudahkan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) untuk berkoordinasi dan memfasilitasi antar pelaku kreatif berkolaborasi.
Diutarakannya, terkait dengan adanya program BEKRAF Informations System in Mobile Application (BISMA), Badan Ekonomi Kratif juga telah melakukan sosialisasi ke pelaku ekonomi kreatif Kota Banjarmasin.
BISMA, jelas dia, merupakan produk unggulan bagi pelaku ekonomi kreatif untuk mendaftarkan diri ke data base resmi Badan Ekonomi Kreatif melalui aplikasi android dan website BISMA.
Lebih lanjut dia mengemukakan, pelau ekonomi kreatif terdaftar di BISMA akan lebih mudah dalam mendapatkan kesempatan untuk difasilitasi ataupun mendapatkan dukungan dari BERKRAF dalam mengembangkan usaha kreatif.
"Pada tahun 2016 ekspor ekonomi kreatif berhasil mencapai 20 miliar dolar AS dan ada 14,68 persen tenaga kerja di Indonesia bergerak di sektor ekonomi kreatif,"terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Dari 30.153 pelaku ekonomi kreatif itu, lima subsektor terbesar ekonomi kreatif di Kota Banjarmasin," ujarDirektur Riset dan Pengembangan Badan Ekonomi Kerakyatan Badan Ekonomi Kerakyatan Wawan Rusiawan, di Banjarmasin, Jum'at.
Menurut dia, lima suksektor usaha kreatif tersebut adalah, kuliner sebanyak 21.272 usaha, fesyen 5.428 usaha, kriya 2.379 usaha, penerbitan 453 usaha dan musik 190 usaha.
Jumlah itu, sebut dia, sangat potensial untuk pengembangan ekonomi kreatif, sehingga memudahkan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) untuk berkoordinasi dan memfasilitasi antar pelaku kreatif berkolaborasi.
Diutarakannya, terkait dengan adanya program BEKRAF Informations System in Mobile Application (BISMA), Badan Ekonomi Kratif juga telah melakukan sosialisasi ke pelaku ekonomi kreatif Kota Banjarmasin.
BISMA, jelas dia, merupakan produk unggulan bagi pelaku ekonomi kreatif untuk mendaftarkan diri ke data base resmi Badan Ekonomi Kreatif melalui aplikasi android dan website BISMA.
Lebih lanjut dia mengemukakan, pelau ekonomi kreatif terdaftar di BISMA akan lebih mudah dalam mendapatkan kesempatan untuk difasilitasi ataupun mendapatkan dukungan dari BERKRAF dalam mengembangkan usaha kreatif.
"Pada tahun 2016 ekspor ekonomi kreatif berhasil mencapai 20 miliar dolar AS dan ada 14,68 persen tenaga kerja di Indonesia bergerak di sektor ekonomi kreatif,"terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018