Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Kabut asap mulai menghilang di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) seiring guyuran hujan dalam tiga hari belakangan ini.
Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, Ahad melaporkan, kabut asap mulai menghilang atau tidak tampak lagi pada kawasan tertentu di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.
Sebagai contoh di Kota Banjarmasin sepanjang hari (dari pagi hingga sore) hampir tidak terlihat lagi kabut asap, kecuali gerimis yang terkadang membuat hawa/udara dingin ibu kota provinsi itu.
Bahkan Ahad siang, matahari hampir tak bisa atau cuma kadang-kadang memabulkan cahayanya ke bumi/Banjarmasin yang berjuluk kota seribu sungai tersebut.
Keadaan serupa pada beberapa kawasan di wilayah Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Tanah Laut (Tala), yaitu kabut asap nyaris tidak ada lagi.
Sebelumnya atau Sabtu (13/10) pagi hingga siang hari wilayah "kota idaman" Banjarbaru, Banjar dan "kota seribu sungai" Banjarmasin kabut asap tipis masih terlihat, kendati guyuran hujan terjadi Jumat (12/10) sore.
Namun guyuran hujan sesudah shalat Jumat, 12 Oktober lalu itu, selain kurang lebat, juga tak merata, sehingga sebagian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak padam semua.
Sebagai contoh kebakaran pada kawasan hutan dan lahan gambut akan padam kalau curah hujan tinggi/lebat dalam waktu yang relatif lama atau minimal setengah jam (30 menit).
Sebaliknya cuma gerimis dan hanya kadang-kadang atau sebentar-sebentar, api di lahan gambut tidak akan padam tuntas, tetapi bisa semakin membara dan masih menimbulkan asap, bagaikan api dalam sekam.
Masyarakat Kalsel berharap, kabut asap betul-betul berakhir sehingga aktivitas sosial kemasyarakatan, sosial ekonomi dan pembangunan lain berjalan aman dan lancar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, Ahad melaporkan, kabut asap mulai menghilang atau tidak tampak lagi pada kawasan tertentu di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.
Sebagai contoh di Kota Banjarmasin sepanjang hari (dari pagi hingga sore) hampir tidak terlihat lagi kabut asap, kecuali gerimis yang terkadang membuat hawa/udara dingin ibu kota provinsi itu.
Bahkan Ahad siang, matahari hampir tak bisa atau cuma kadang-kadang memabulkan cahayanya ke bumi/Banjarmasin yang berjuluk kota seribu sungai tersebut.
Keadaan serupa pada beberapa kawasan di wilayah Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Tanah Laut (Tala), yaitu kabut asap nyaris tidak ada lagi.
Sebelumnya atau Sabtu (13/10) pagi hingga siang hari wilayah "kota idaman" Banjarbaru, Banjar dan "kota seribu sungai" Banjarmasin kabut asap tipis masih terlihat, kendati guyuran hujan terjadi Jumat (12/10) sore.
Namun guyuran hujan sesudah shalat Jumat, 12 Oktober lalu itu, selain kurang lebat, juga tak merata, sehingga sebagian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak padam semua.
Sebagai contoh kebakaran pada kawasan hutan dan lahan gambut akan padam kalau curah hujan tinggi/lebat dalam waktu yang relatif lama atau minimal setengah jam (30 menit).
Sebaliknya cuma gerimis dan hanya kadang-kadang atau sebentar-sebentar, api di lahan gambut tidak akan padam tuntas, tetapi bisa semakin membara dan masih menimbulkan asap, bagaikan api dalam sekam.
Masyarakat Kalsel berharap, kabut asap betul-betul berakhir sehingga aktivitas sosial kemasyarakatan, sosial ekonomi dan pembangunan lain berjalan aman dan lancar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018