Oleh Herlina Lasmianti
    Tanjung, 3/10 (Antara) - Terletak di pinggir jalan kabupaten menemukan  pusat kerajinan purun di  Desa  Halangan Kecamatan Pugaan, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan memang tak sulit.
    Meski hanya berupa warung kecil dan rumah kayu yang sederhana  pusat kerajinan dengan nama Purun Unik milik Mujila Rahma (21) dan keluarganya sudah cukup dikenal.
     Mujila sendiri berasal dari keluarga petani di Desa Halangan namun berhasil mengembangkan kerajinan turun temurun ini hingga rambah pasar di luar Kalimantan.
    Bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu  Kependidikan Banjarmasin kerajinan purun ini berkah bagi dirinya dan keluarga.
    "Dari usaha purun saya dan kakak bisa kuliah karena orangtua hanya petani," ungkap putri kedua pasangan Samsyi (63) dan Saidah (53).
     Kakak sulungnya Sri Munalisa (22)  juga kuliah di STIKIP Banjarmasin dan tinggal menunggu wisuda.
     Dengan omset mencapai Rp15 juta per bulan produk purunik mulai dari tikar, topi dan tas sudah dipasarkan ke wilayah Kalimantan, Jawa dan Bali.
      Media sosial seperti facebook dan instagram jadi andalan Mujila dalam memasarkan kerajinan purun unik miliknya.
      Alumni Madrasah Aliyah Negeri 3 Pugaan ini mengungkapkan usaha ini bermula dari ibunya yang juga perajin anyaman purun  mengikuti lomba  di Kota Tanjung pada 2013.
    Dari sang ibu Saidah (52)  Mujila dan kakaknya pun bisa membuat aneka kerajinan purun sedangkan ayahnya Syamsi (63) hanya bertani sambil membantu mencarikan bahan purun.
     "Kebetulan ibu punya keahlian teknik pewarnaan sehingga produk purun kami lebih terlihat unik," jelas Mujila.
     Berkat keuletan keluarga petani ini anyaman purun bisa jadi tambahan penghasilan bagi Mujila.
      Khususnya produk tikar timung yang paling diminati dan sudah merambah  pasar di seluruh Kalimantan.
     Dalam satu hari permintaan tikar timung atau tradisi mandi uap panas  Suku Banjar ini mencapai 100 lembar.
     Harganya sendiri tak terlalu mahal hanya Rp75 ribu per lembar namun gencarnya promosi melalui media sosial tikar timur kebanjiran pembeli.
      Jual beli Tabalong salah satu akun di Facebook andalan pusat kerajinan Purunik memasarkan aneka produknya.
     Tak hanya via media sosial produk purunik juga dapat dibeli di pusat oleh - oleh dan kerajinan Tabalong yang terletak di Kota Tanjung.
     Selain dukungan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi untuk mempromosikan produknya, pengiriman barang pun Mujila sangat terbantu dengan layanan Yakin Esok Sampai oleh jasa perusahaan logistik PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).
     Layanan pengiriman barang oleh PT JNE mulai dikenal Mujila dari pengelola  Pusat Oleh - oleh dan Kerajinan Tabalong di Kota Tanjung.
    "Selain memiliki layanan cepat pengiriman barang dengan JNE memang lebih hemat," jelas Mujila.
    Biasanya tujuan pengiriman ke  Jakarta, Bandung, Kalimantan Timur hingga Bali.
    Terkadang pengiriman di wilayah Kalimantan menggunakan layanan JNE OKE dengan ongkos kirim lebih ekonomis. 
     "Pengiriman ke Pulau Jawa dan Bali biasanya berupa tas natural dengan harga Rp10 ribu sampai Rp70 ribu," jelas mahasiswa jurusan matematika ini.
     Hanya dengan tarif Rp21 ribu per kilogram layanan OKE JNE sangat membantu kemajuan pelaku Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Tabalong seperti  Mujila dan keluarganya.***3***
 

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018