Rantau, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tapin bekerjasama dengan PT Antang Gunung Meratus (PT AGM) terus kembangkan pariwisata kawasan ekowisata Bekantan desa Lokbuntar Kecamatan Tapin Selatan.

"Kita akan terus lakukan pembenahan dan pengembangan kawasan ekowisata Bekantan di Desa Lokbuntar," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tapin, Hamdan Rosyadai seusai melakukan pertemuan dengan PT AGM di Rantau, Rabu (29/8).

Dijelaskan Hamdan, pada pertemuan yang juga di hadiri oleh guru besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr.Ir Hadi Alikodra tersebut, pihaknya bersama pihak PT AGM membahas konsep pengembangan habitat hewan dengan nama latin Nasalis Larvatus di Desa Lokbuntar yang sempat rusak karena kebakaran lahan di tahun 2015 tersebut.

Pada pertemuan tersebut, Alikodra menyanpaikan bahwa potensi pariwisata di kawasan ekowisata Bekantan di Desa Lokbuntar ini sangat tepat, selain potensi wisata Bekantan, di kawasan ekowisata tersebut juga banyak potensi wisata lainnya.

"Banyak potensi wisata lainnya yang kita temukan di kawasan ekowisata tersebut selain Bekantan, seperti bermacam burung dan hewan lainnya," ujar Alukodra.

Dengan banyakannya potensi wisata yang di dapat di kawsan ekowisata Lokbuntar tersebut, Alikodra yakin kedepan kawasan yang di kembangkan oleh Pemkab Tapin dan PT AGM tersebut bisa menjadi primadona pariwisata di Kalsel bahkan Nasional.

"Tentuhanya kita harus sebisa mungkin mengemas kawasan Lokbuntar ini agar menjadi kawasan wisata yang mendidik, mengedukasi dan tanpa mengganggu habitat hewan dan tumbuhan yang ada di dalamnya," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Alikodra juga menyerahkan dua buah buku dari hasil penelitiannya di kawasan ekowisata Lokbuntar yang berjudul "Bekantan" dan "Burung Air".

Sementara itu, perwakilan dari PT AGM, Benito M mengatakan PT AGM akan terus melakukan pengembangan kawasan ekowisata Lokbuntar agar bisa menjadi habitat yang nyaman bagi bekantan, burung-burung, dan tumbuhan langka lainnya.

 

Pewarta: Muhammad Husien Asyari

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018