Harga tandan buah segar kelapa sawit dari hasil kebun swadaya masyarakat di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mulai Juni turun dari sekitar Rp1.400 per kilogram menjadi Rp1.150 per kilogram.


Seorang pedagang Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit Narso, Selasa, mengatakan, turunya harga TBS terkait turunya harga Crude Palm Oil (CPO).

"Tidak tahu berapa harga CPO kali ini, yang pasti turunya harga TBS terpengaruh oleh turunya harga CPO tersebut," jelasnya.

Turunya harga TBS tersebut sangat dirasakan oleh petani sawit sawit swadaya.

"Karena disaat harga pupuk dan biaya operasional naik, harga TBS malah turun," ujar petani sawit Hanafi.

Berbeda dengan petani sawit pola plasma, mereka hampir tidak merasakan dampak turunya harga TBS tersebut.

Karena selama ini, mereka tidak terlibat langsung dengan pemupukan dan pemeliharaan tanaman kelapa sawit mereka.

Petani sawit plasma hanya mengetahui dan mendapatkan hasil usahanya setiap bulan dari pihak pengelola yakni, KUD Gajah Mada di Telagasari, Kelumpang Hilir.

Hanafi berharap kepada pemerintah provinsi, melalui Gubernur kalimantan Selatan H Rudy Ariffin, Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi Kalsel dan Kabupaten Kotabaru untuk bersikap bijak terhadap penetapan harga TBS dan CPO atau turunanya.

Masalah harga pupuk, pestisida, dan biaya operasional yang harganya terus melambung itu harus menjadi pertimbangan dalam menetukan harga TBS dalam kurun waktu tertentu.

Idealnya, Kotabaru yang sebagian besar petaninya berkebun kelapa sawit dengan cara swadaya itu mendapat dukungan dari Pemkab Kotabaru dan Pemprov Kalsel.

  "Dukungan dikamsud adalah kebijakan seharusnya berpihak pada petani, bukan pada pengusaha," paparnya./C/D/



Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012