Barabai, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, melakukan perluasan mekanisasi pertanian melalui penyaluran bantuan alat mesin pertanian (alsintan).
Menurut Kabag Humas Setda Hulu Sungai Tengah, M Ramadlan di Barabai, Kamis, bantuan alsintan bagi kelompok tani diharapkan bisa meningkatkan produksi pertanian.
Bantuan alat mesin pertanian yang disalurkan berupa 200 traktor tangan, dan 100 kultivator untuk ?ratusan Gabungan kelompok tani (Gapoktan) di `Bumi Murakata` ini.
Salah satu penerima bantuan alsintan yakni Gapoktan Suka Mufakat Desa Mahang Baru Kecamatan Labuan Amas Selatan
"Pengolahan lahan bisa lebih cepat dengan penggunaan alat pertanian kultivator," jelas Ketua Gapoktan Suka Mufakat Rahmat Riyadi.
Sebelumnya petani memerlukan waktu satu sampai dua hari untuk mengolah lahan ?seluas tiga borongan atau sekitar satu per enam hektare.
Selain lebih cepat dengan dukungan alsintan ungkapnya biaya pengolahan lahan juga lebih murah.
Sebelumnya petani harus mengeluarkan dana ? Rp200 ribu untuk upah mencangkul tiga borongan kini hanya ?Rp90 ribu untuk membayar upah menggunakan alsintan plus operator.?
Sementara itu Petugas Penyuluh Lapangan Desa Mahang Baru, Jasman mengatakan alsintan bantuan Pemkab Hulu Sungai Tengah ini memang membuat petani lebih bersemangat bekerja.
"Petani sudah terampil menggunakan alsintan dan bantuan ini memotivasi gapoktan untuk meningkatkan ?produksinya," tambah Jasman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Menurut Kabag Humas Setda Hulu Sungai Tengah, M Ramadlan di Barabai, Kamis, bantuan alsintan bagi kelompok tani diharapkan bisa meningkatkan produksi pertanian.
Bantuan alat mesin pertanian yang disalurkan berupa 200 traktor tangan, dan 100 kultivator untuk ?ratusan Gabungan kelompok tani (Gapoktan) di `Bumi Murakata` ini.
Salah satu penerima bantuan alsintan yakni Gapoktan Suka Mufakat Desa Mahang Baru Kecamatan Labuan Amas Selatan
"Pengolahan lahan bisa lebih cepat dengan penggunaan alat pertanian kultivator," jelas Ketua Gapoktan Suka Mufakat Rahmat Riyadi.
Sebelumnya petani memerlukan waktu satu sampai dua hari untuk mengolah lahan ?seluas tiga borongan atau sekitar satu per enam hektare.
Selain lebih cepat dengan dukungan alsintan ungkapnya biaya pengolahan lahan juga lebih murah.
Sebelumnya petani harus mengeluarkan dana ? Rp200 ribu untuk upah mencangkul tiga borongan kini hanya ?Rp90 ribu untuk membayar upah menggunakan alsintan plus operator.?
Sementara itu Petugas Penyuluh Lapangan Desa Mahang Baru, Jasman mengatakan alsintan bantuan Pemkab Hulu Sungai Tengah ini memang membuat petani lebih bersemangat bekerja.
"Petani sudah terampil menggunakan alsintan dan bantuan ini memotivasi gapoktan untuk meningkatkan ?produksinya," tambah Jasman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018