Paringin, (Antaranews Kalsel) - Penyelidikan dan penelitian terhadap fenomena amblasan tanah di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, harus segera dilakukan, apakah bencana alam atau dampak lingkungan akibat suatu aktivitas, sehingga tekhnis penanganan dan pencegahannya bisa dilaksanakan dengan cepat.

Sebelumnya, terkait penyebab tanah amblas tersebut, apakah itu akibat bencana alam, atau dampak lingkungan dari suatu aktivitas, Bupati Balangan, H Ansharuddin mengatakan harus ada penelitian lebih lanjut oleh instansi terkait.

"Tadi sudah saya minta Camat membuat laporan, kawan-kawan di dinas sosial dan BPBD segera memberikan bantuan dan Dinas PU saya minta juga segera menindaklanjuti jalan longsor tersebut. Namun jika itu amblas, perlu kajian mendalam," sampainya sepekan lalu.

Baca juga: Bupati meminta penanganan dampak tanah amblas secepatnya

Berikut beberapa kejadian dan dampak yang ditimbulkan oleh amblasan tanah selama tahun 2017- Juli 2018, di sepanjang wilayah bantaran sungai balangan, mulai dari Kecamatan Paringin hingga ke Kecamatan Lampihong, sejak awal Juli 2018.

Di Desa Tarangan, Kecamatan Paringin selatan, sisi kiri dari sungai Balangan, berjarak sekitar satu kilometer dari Paringin Kota, pusat ibukota Kabupaten Balangan.

Mengakibatkan ruas jalan milik Kabupaten Balangan yang belum setahun mendapatkan peningkatan jalan dengan dasar cor beton serta aspal, mengalami kerusakan sekitar 50 meter lebih, dan mengakibatkan kerusakan dua buah rumah warga sejak Minggu 15 Juli 2018. Hingga saat ini dampak masih berangsur-angsur terjadi dan diperkirakan akan bertambah.

Baca juga: Video - Amblasan tanah Sisian Sungai Balangan terus terjadi

Di Desa Kusambi Hulu, Kecamatan Lampihong, sisi kanan sungai balangan, berjarak lima kilometer dari amblasan jalan di Desa Tarangan, Kecamatan Paringin Selatan.

Berdampak pada sisian jalan milik Provinsi Kalsel, yang amblas sejak tahun 2017 dan saat ini dilakukan perbaikan oleh Dinas PUPR Provinsi Kalsel dengan nilai pengerjaan Rp4.639.595.545 dengan tanggal pengerjaan 3 Mei 2018, jangka waktu 210 hari kalender.

Baca juga: Video - Dinas PUPR Provinsi Kalsel perbaiki jalan lintas Balangan-HSU

Di Desa Kusambi Hilir, Kecamatan Lampihong, sisi kiri sungai balangan, berjarak satu kilometer dari amblasan jalan di Desa Kusambi Hulu, kejadian mulai dikektahui sekitar 3 Juli 2018.

Berdampak pada satu buah rumah warga yang hancur, tiang jembatan gantung mulai kehilangan tanah pondasi, sisian bantaran sungai dan pemukiman warga mulai terlihat amblasan-amblasan tanah.

Baca juga: Video - Rumah Warga Kusambi Rusak Parah Akibat Amblasan Tanah

Tidak adanya deteksi awal maupun upaya antisipasi dampak lingkungan oleh Instansi-instansi terkait meskipun banyak bukti amblasan tanah di sisian kanan dan kiri sungai balangan, sekaligus pemukiman warga yang berjumlah ratusan penduduk dari Kecamatan Paringin hingga Kecamatan Lampihong.

Bahkan sering terdapat perbedaan penyampaian laporan dengan fakta lapangan, yakni amblasan tanah dinyatakan longsor, sehingga penanganan selama ini hanya menggunakan bronjong dan siring, faktanya pada daerah terdampak, siring dan bronjong bahkan tidak ambruk, tidak rusak dan tidak bergeser.

Selain itu, jika gejala dampak lingkungan amblasan tanah dapat dideteksi lebih awal, maka akan ditemukan tekhnis penanganan dan antisipasi. Pemkab Balangan bukan hanya sekedar mengamankan aset Negara dan Daerah berupa jalan lintas kabupaten, namun juga menyelamatkan pemukiman warga, bahkan meminimalisir resiko jatuhnya korban jiwa.  

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018